Kaltim.nalarnews.id, Samarinda – Meski Vaksin Hexavalent kini sudah tersedia di Kalimantan Timur (Kaltim), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim mengakui bahwa cakupan imunisasi dasar lengkap di wilayah ini masih perlu ditingkatkan.
Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin mengatakan, bahwa rendahnya cakupan vaksinasi menjadi perhatian pihaknya, mengingat masih banyak anak-anak yang meninggal akibat penyakit menular.
“Meskipun angka kematian secara keseluruhan sudah mengalami penurunan. Namun, masih banyak anak-anak yang meninggal akibat penyakit menular,” tuturnya saat diwawancarai awak media di Kantor Dinkes Kaltim, Jalan Abdoel Wahab Syahranie, Samarinda.
Sebagai informasi, Vaksin Hexavalent adalah vaksin kombinasi yang melindungi bayi dan anak-anak dari enam penyakit sekaligus. Di antaranya difteri, tetanus, pertusis, hepatitis B, polio, dan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Haemophilus influenzae tipe b (Hib).
Vaksin ini menggabungkan antigen dari keenam penyakit tersebut dalam satu suntikan, sehingga mengurangi jumlah suntikan yang diperlukan untuk imunisasi lengkap.
Jaya pun menuturkan, bahwa imunisasi dasar lengkap sebenarnya terdiri dari 14 jenis vaksin. Namun, masih ada kekhawatiran di kalangan orang tua yang merasa anak terlalu sering disuntik, atau takut terhadap bahan kimia yang terkandung dalam vaksin.
“Tapi saya ingin meluruskan bahwa semua hal di sekitar kita, termasuk air dan nasi, sejatinya merupakan zat kimia. Bahkan produk-produk herbal pun termasuk senyawa kimia,” sambungnya.
Menurutnya, tidak sedikit masyarakat yang lebih memilih pengobatan herbal. Padahal secara ilmiah, semua zat, termasuk herbal, merupakan senyawa kimia yang memiliki sifat dan efek berbeda-beda.
Ia menegaskan, vaksin diberikan agar tubuh anak mengenal kuman atau virus sejak dini. Sehingga dapat membentuk antibodi yang melindungi mereka dari penyakit menular yang sulit diobati apabila sudah terinfeksi.
“Sama halnya dengan kita mengenali seseorang. Kalau sekali bertemu, mungkin kita masih ragu. Namun, jika sudah sering bertemu, kita akan mengenali orang tersebut dengan mudah, bahkan dari kejauhan. Demikian pula sel-sel tubuh kita yang dikenalkan terhadap kuman melalui vaksinasi,” tukasnya. (Adv/diskominfokaltim/yrk)