Banjir Kecamatan Kenohan Kukar: Mobil dan Motor Nyungsep Terbawa Arus

Banjir Masih Hantui Kecamatan Kenohan: Mobil dan Motor Nyungsep Terbawa Arus
Tampak kendaraan mogok dan terbawa arus saat melalui Desa Sekampar, Kenohan. (Istimewa)

Nalarnews.id, Kukar – Memasuki pekan keempat, banjir masih terpantau di sejumlah daerah di Kabupaten Kutai Kartanegara. Meski banjir di Kecamatan Tabang dan Kecamatan Kembang Janggut terpantau sudah surut, namun banjir di daerah tertangga masih menggenang.

Berdasarkan pantauan Nalarnews.id, banjir menggenang di kawasan Kecamatan Kota Bangun tepatnya di Desa Liang, dan Kecamatan Kenohan di sejumlah titik, paling parah di Desa Sekampar.

Akibat kedalaman air di atas 60 sentimeter, sejumlah kendaraan pun kesulitan melintasi jalan. Untuk mempermudah akses, sejumlah masyarakat memanfaatkan jasa penyebrangan melalui kapal kecil dengan tarif dari Rp5 ribu untuk kendaraan roda dua, dan Rp50 ribu untuk kendaraan roda empat.

Kendati demikian, sejumlah kendaraan yang masih nekat melintasi jalur tersebut harus selalu berhati-hati. Lantaran tidak sedikit kendaraan yang kemasukan air atau terbawa arus, lantaran arus air deras dan terdapat beberapa lubang.

Banjir, Antrean Kendaraan Mengular

Seorang pengendara kendaraan roda empat Roy mengatakan, dirinya harus menanti selama 5 jam untuk melintasi jalur banjir, yang biasanya hanya perlu 1 jam perjalanan. Antrean ini terjadi lantaran keterbatasan kapal penyebrangan. Selain itu, beberapa titik banjir harus dilalui dengan pelan-pelan dan hati-hati.

“Semua orang pada ngantre. Saya sengaja berangkat Subuh supaya antrean tidak terlalu panjang,” tuturnya, Senin (21/4/2025).

Sementara itu, Irwan pengendara roda empat mengaku, antrean mengular di sepanjang jalur tidak terelakkan. Sementara dirinya juga sudah menunggu selama berjam-jam.

“Kalau tidak urgent, lebih baik sementara tidak jalan dulu. Antre di mana-mana, jalan juga rusak,” ujarnya.

Hingga berita ini dinaikkan, masyarakat sekitar masih bahu membahu berjaga di sekitar kawasan banjir. Sehingga, warga bisa melintasi jalur tersebut dengan aman. Bencana alam ini merupakan banjir tahunan. (*)

Penulis: Pewarta
Editor: Redaksi02

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *