Nalarnews.id, Samarinda – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim memang sedang mempersiapkan kurikulum double track untuk jenjang SMA/SMK sederajat. Menindaklanjuti pelaksanaan program tersebut, akhirnya Disdikbud Kaltim sudah menandatangani nota kesepahaman dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) pada awal pekan lalu.
Kepala Disdikbud Kaltim, Muhammad Kurniawan berharap pelaksanaan kurikulum double track bisa bermanfaat bagi lulusan SMA sederajat saat melanjutkan kehidupan ke masyarakat. Sehingga tak menyumbang angka pengangguran di tempat tinggalnya.
“Saya harap siswa-siswi yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi dibekali dengan life skill tambahan sehingga bisa berperan di masyarakat dan tidak menjadi penyumbang pengangguran,” bebernya.
Di tempat yang sama, Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama, dan Kealumnian ITS, Bambang Pramujati merespons positif kerja sama dengan Disdikbud untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yakni para siswa-siswi SMA. Pun pasca penandatanganan MoU, pihaknya lanjut menggelar focus group discussion (FGD) soal kurikulum double track.
Sebagai informasi, lulusan SMA yang menerapkan double track nantinya akan mendapat ijazah SMA dan sertifikat kompetensi. Kompetensi bidang yang dimaksud akan dibahas lebih lanjut sembari menyesuaikan dengan potensi daerah masing-masing.
Disdikbud turut membentuk tim efektif untuk menyusun kurikulum double track. Hal itu dilakukan agar bisa segera diterapkan di sekolah yang bakal jadi percontohan.
Namun, Disdikbud masih akan berdiskusi dengan tim efektif untuk memilih sekolah. Termasuk mendengar saran-saran dari seluruh cabang dinas. Namun, diperkirakan sekolah di daerah 3T yang akan dipilih. (adv/DisdikbudKaltim/fhj)