Dorong Pembangunan SDM, Baznas Kaltim Gelar Operasi Bibir Sumbing Bagi Pelajar

Dorong Pembangunan SDM, Baznas Kaltim Gelar Operasi Bibir Sumbing Bagi Pelajar
Jajaran pengurus Baznas Kaltim berfoto bersama usai gelar operasi bibir sumbing untuk 21 anak. (Istimewa)

Nalarnews.id, Samarinda – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kaltim turut membantu Pemprov Kaltim, dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berakhlak mulia dan berdaya saing. Salah satunya, Baznas Kaltim menggelar operasi bibir sumbing bagi pelajar Kaltim.

Hal ini pihaknya lakukan sebab mendapati seorang anak di Loa Janan Ilir, Samarinda, enggan melanjutkan pendidikan ke SMP. Sebab, merasa malu atau minder kareka keadaan bibirnya sumbing.

Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kaltim H Ahmad Nabhan mengungkapkan, tidak sedikit dari penyandang keterbatasan fisik itu minder. Kemudian enggan melanjutkan sekolah  ke jenjang yang lebih tinggi.

Hal itulah yang kemudian mendorong Baznas Kaltim  dalam melakukan kegiatan ini. Agar anak-anak di Kaltim dapat merasakan kesempatan yang sama dalam meraih pendidikan, tanpa adanya rasa minder karena keadaan fisiknya.

“Operasi bibir sumbing yang kami gelar minggu lalu. Alhamdulillah anak tersebut juga ikut. Insyaallah, tahun ini dia sudah bisa lanjut sekolah lagi,” ungkap Nabhan.

Baznas Kaltim Dukung Terwujudnya Kaltim Berdaulat

Ia mengatakan, Baznas Kaltim sangat mendukung pencapaian visi Kaltim Berdaulat. Dimana perhatian pemerintah adalah pembangunan sumber daya manusia, termasuk pula para penyandang disabilitas.

“Dengan bersekolah mereka akan mendapat ilmu, dari ilmu mereka akan mendapat keterampilan dan ijazah. Dari situ mereka akan bisa bekerja dengan baik, sehingga ekonomi dan masa depan mereka kelak juga akan cerah,” paparnya.

Sebaliknya, bila mereka tidak melanjutkan sekolah, mereka tidak akan mempunyai keterampilan dan ijazah untuk bekerja. Ketika masa depan mereka suram, maka akan kembali menjadi masalah bagi pemerintah.

Operasi bibir sumbing yang digelar Baznas pekan lalu diikuti 21 anak usia 3 bulan hingga 18 tahun. Mereka berasal dari beberapa daerah di antaranya dari Kembang Janggut (Kutai Kartanegara),  Sandaran, Kaubun dan Sangatta (Kutai Timur).

Kegiatan sosial ini bukan hanya untuk warga muslim, tapi juga nonmuslim. Sumber dana kegiatan merupakan kerja sama antara Baznas, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), RS IA Moeis, dan Yayasan Senyum Harapan Nusantara. (*/dns/red2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *