Kaltim.nalarnews.id, Samarinda – Belakangan ini, ramai beredar informasi tentang penyebaran beras oplosan. Masyarakat pun dibuat geger, lantaran khawatir akan beras yang dikonsumsinya.
Ternyata, peredaran beras oplosan juga meyasar daerah-daerah, termasuk Kaltim. Menindaklanjuti hal ini, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) dan UKM Kaltim melakukan uji coba terhadap 10 merek beras di pasaran.
Merek beras premium yang diuji yakni Tiga Mangga Manalagi, Rahma Kuning, Rumah Tulip, Blekok, Siip, Sania, Kura-Kura, Ketupat Manalagi, Rojolele, Mawar Melati.
Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim, Heni Purwaningsih mengatakan, dari 10 sampel merek beras yang pihaknya uji, hanya 1 beras yang memenuhi semua parameter.
“Hanya merek Rumah Tulip yang memenuhi semua parameter dan sesuai standar kualitas mutu SNI, yang lain tidak sesuai,” tuturnya.
Dikatakan, parameter yang pihaknya perhatikan mulai dari butir kuning, butir patah, menir, butir kepala, dan sebagainya. Termasuk melalui hasil rekapitulasi pantauan harga eceran tertinggi (HET) juga tidak sesuai.
“Ada beberapa brand yang tidak sesuai HET nya. HET beras Rp15.400, tapi ternyata ada yang lebih dari itu,” ungkapnya.
Pihaknya pun akan mengambil tindakan mengenai temuan ini. Mengingat, kondisi ini tidak hanya terjadi di Kaltim, namun sudah menjadi isu nasional. (*)
Penulis: Pewarta
Editor: Redaksi02












