Nalarnews.id, Samarinda – Upaya revitalisasi dunia pendidikan sedang dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim. Tujuan Disdikbud Kaltim revitalisasi pendidikan itu, sebagai upaya menjawab tantangan dan kebutuhan lapangan kerja yang kian ketat dan kompetitif ke depan.
Kepala Disdikbud Kaltim Anwar Sanusi melalui Kasi Peserta Didik dan Pembangunan Karekter SMK, Surasa menyampaikan, di antara upaya revitalisasi itu adalah modernisasi Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK. Yang mana, baik pemerintah pusat dan Pemerintah Kaltim menjadikan pendidikan SMK sebagai pusat keunggulan.
Kebijakan itu keluar sebagai penyelarasan atas kebijakan UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. Bahwa, kewenangan SMA dan SMK yang semula ada di tangan kabupaten/kota, kini menjadi kewenangan pemerintah provinsi. Proses pelimpahan kewenangan itu telah berjalan sejak 2017 hingga sekarang.
“Khusus SMK, sejak 2016, sudah jadi perhatian Bapak Presiden Jokowi untuk mendapatkan revitalisasi kebijakan. Yang mana berdasarkan data nasional, penyumbang angka pengangguran terbesar, salah satunya berasal dari lulusan SMK,” kata Surasa melanjutkan.
Bercermin atas hal itu, presiden pun menginstruksikan agar pemerintah pusat hingga daerah harus melakukan revitalisasi pendidikan yang ada di SMK. Di antara revitalisasi itu berkaitan dengan perubahan kurikulum. Pasalnya, banyak program dan rencana pendidikan dalam kurikulum lama yang tidak sinkron dengan kebutuhan dunia industri.
“Kami sedang menyiapkan agar pelaksanaan pendidikan SMK bisa sesuai dengan kurikulum yang terbaru. Kami juga mencoba menyusun kurikulum SMK ini bersama para pelaku industri, sehingga kami tahu apa yang industri butuhkan,” jelasnya.
Disdikbud Kaltim Revitalisasi Pendidikan SMK, Surasa: Kini Sifatnya Komprehensif
Dengan langkah itu, Surasa berharap, pelaksanaan pendidikan SMK benar-benar berbasis kebutuhan industri. Di sisi lain, dengan upaya tersebut, maka setiap lulusan SMK dapat terserap secara maksimal oleh industri. Dengan demikian, upaya menjadikan SMK sebagai pusat keunggulan dapat terealisasi.
“Sekarang, setiap tenaga pendidik SMK merupakan SDM yang sesuai dengan kebutuhan. Kemudian sarana dan prasarana pendidikannya juga kami lakukan revitalisasi. Terutama untuk alat-alat praktiknya, kami siapkan semaksimal mungkin,” sebutnya.
Surasa menjabarkan, upaya revitalisasi pendidikan SMK di Kaltim telah mulai sejak 2019 lalu. Berbagai upaya telah mereka lakukan untuk menuju kurikulum terbaru. Jika dulu pembangunan SMK masih bersifat parsial. Sekarang pembangunan sudah terencana secara menyeluruh dan pelaksanaannya pun kini sifatnya komprehensif.
“Contohnya, kalau dulu membangun ruang kelas baru, ya hanya ruang kelas baru. Sementara sarana dan prasarana penunjangnya tidak langsung sekalian. Nah, saat ini, tidak lagi begitu. Kalau bangun SMK, ya mulai dari gedung, sarana pendukung, SDM, dan peralatan parktik sudah harus sekalian. Pembangunannya harus komprehensif,” paparnya. (red2)












