Kaltim.nalarnews.id, Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) tengah mematangkan sejumlah strategi pengiriman bantuan logistik ke Mahakam Ulu (Mahulu), yang saat ini mengalami lonjakan harga pangan akibat gangguan distribusi selama musim kemarau.
Kepala DPPKUKM Kaltim, Heni Purwaningsih, mengatakan bahwa kemarau panjang membuat jalur air yang menjadi akses utama ke Mahulu mengalami penyusutan debit air, sehingga kapal pengangkut logistik kesulitan menjangkau wilayah tersebut.
“Sudah beberapa minggu Mahulu tidak hujan. Sungai menjadi dangkal, sehingga distribusi lewat jalur air sangat terbatas,” ungkapnya usai menghadiri rapat di DPRD Kaltim, Senin (28/7/2025).
Akibatnya, harga bahan pokok melonjak tajam. Untuk beras ukuran 25 kilogram, masyarakat Mahulu harus membayar hingga Rp1,2 juta. Menyikapi hal ini, Pemprov Kaltim telah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten setempat dan instansi terkait untuk menyiapkan penyaluran bantuan pangan.
Sebagai tahap awal, bantuan dari Bulog sudah dikirim ke Pemkab Mahulu. Selain itu, bantuan dari cadangan pangan pemerintah provinsi akan segera disalurkan dengan target realisasi akhir Juli hingga Agustus 2025.
Pemprov juga berencana menggelar operasi pasar mulai akhir Agustus sampai September mendatang. Namun, pelaksanaan tetap disesuaikan dengan kondisi lapangan, terutama kendala transportasi. Untuk memperlancar distribusi, Pemprov akan menurunkan personel dari BPBD dan Basarnas sebagai pengawal logistik.
Seluruh moda transportasi tengah dimaksimalkan, sungai, darat, dan udara. Jalur darat ke wilayah perbatasan didorong segera diperbaiki, sementara komunikasi intensif masih dilakukan untuk menjajaki jalur udara melalui koordinasi BPBD dan instansi lain.
Distribusi bantuan ditargetkan mencapai 15–20 ton beras untuk memenuhi kebutuhan sekitar 300 kepala keluarga atau kurang lebih 500 jiwa terdampak.
“Selain beras, pemerintah juga akan menyalurkan kebutuhan lain seperti gula, dengan mempertimbangkan moda pengangkutan terbaik melalui jalur alternatif seperti Tering, Long Pahun, atau Long Pahangai menggunakan kapal kecil,” tukasnya. (Adv/diskominfokaltim/yrk)












