Geger Terowongan Samarinda Longsor, Ini Penjelasan Wali Kota

Geger Terowongan Samarinda Longsor, Ini Penjelasan Wali Kota
Tampak salah satu sisi Terowongan Samarinda jebol akibat longsor. (Istimewa)

Nalarnews.id, Samarinda – Bencana longsor yang turut terjadi di area Terowongan Samarinda, Senin (12/5/2025), membuat masyarakat geger. Pasalnya, pembangunan terowongan yang menembus gunung itu digadang-gadang sebagai tembusan ke Jalan Kakap.

Dengan adanya bencana alam ini ini, muncul kekhawatiran masyarakat akan keamanan terowongan ke depan. Mengingat, jalur tersebut bakal ramai dilalui warga, sebagai jalur alternatif menunju kawasan Sambutan, selain kawasan Gunung Mangga.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Samarinda Andi Harun menegaskan, struktur utama dari mega proyek terowongan tersebut dalam kondisi aman. Ia menjelaskan, longsor hanya terjadi di area inlet atau pintu masuk terowongan yang masih menggunakan struktur penahan sementara.

“Untuk bagian dalam terowongan, secara struktur aman. Sementara bagian luar memang masih menggunakan penahan sementara. Penahan dinding itu belum permanen dan baru akan dibangun ulang,” kata Andi Harun saat ditemui awak media, Selasa (13/5/2025).

Ia menjelaskan, proyek penguatan dinding inlet dan outlet sudah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025, dan saat ini sedang dalam tahap proses lelang. Dengan demikian, ia memastikan tidak ada keterlambatan dalam penyelesaian proyek tersebut.

“Enggak molor. Karena badan terowongan prinsipnya bisa dikatakan sudah selesai. Hanya saja akan dilakukan penguatan pada inlet dan outlet-nya,” tegasnya.

Andi Harun Pastikan Terowongan Samarinda Aman

Sementara itu, dalam keterangan resmi Pemerinta Kota (Pemkot) Samarinda juga mengeluarkan pernyataan, bahwa hujan dengan intensitas tinggi memicu pergerakan lereng di sekitar inlet terowongan.

Investigasi geologi yang dilakukan sejak Februari 2025 mengungkap, adanya timbunan material longsoran lama (talus deposit) di luar jalur Right of Way (ROW) yang rawan menyebabkan pergerakan tanah.

Menindaklanjuti hal tersebut, tim geoteknik telah melakukan pemetaan dan investigasi menyeluruh untuk merancang penanganan efektif. Langkah-langkah yang akan diambil meliputi stabilisasi lereng, pembersihan material longsoran, serta penguatan dinding dengan metode shotcrete (semen semprot) dan rock bolt (baut batu) guna memperkuat struktur tanah.

“Prinsipnya, badan terowongan sudah selesai dan tidak ada retak atau kerusakan apa pun. Silakan di cek langsung ke lapangan,” ujarnya.

Ia memastikan proyek terowongan ini tetap berjalan sesuai target. Fokus utama saat ini adalah penguatan area inlet dan outlet, sementara badan terowongan dinyatakan rampung dan siap difungsikan. (*)

Penulis: Pewarta
Editor: Redaksi02

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *