IKN Dorong Investasi di Kaltim

IKN Dorong Investasi di Kaltim
Riawati, Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Madya DPMPTSP Kaltim. (Istimewa)

Kaltim.nalarnews.id, Samarinda – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim mengakui keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) membawa dampak positif terhadap investasi.

Riawati, Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Madya DPMPTSP Kaltim, menilai keberadaan IKN menjadi daya tarik tersendiri, layaknya gula yang mengundang semut.

“Namun, kami juga menyadari bahwa masih terdapat berbagai tantangan besar yang perlu diatasi agar investasi yang masuk tidak hanya tinggi secara angka, tetapi juga berkualitas dan berkelanjutan,” tuturnya di Samarinda, Rabu (30/7/2025).

Dikatakannya, jika salah satu tantangan terbesar saat ini adalah infrastruktur. Meskipun Kaltim memiliki lima bandara, pelabuhan, dan jaringan transportasi utama seperti Pelabuhan Kariangau dan Pelabuhan Maloy yang sudah berstatus internasional. Namun, aksesibilitas menuju lokasi-lokasi strategis tersebut masih tergolong lambat dan membutuhkan waktu tempuh yang panjang.

Dengan demikian, hal ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah daerah agar ke depan infrastruktur penunjang dapat terus ditingkatkan, baik dari sisi kualitas maupun konektivitasnya. Ia pun mengakui, jika dibandingkan dengan daerah-daerah di Pulau Jawa, Kaltim memang masih memiliki kekurangan dalam aspek ini.

Selain infrastruktur, ketersediaan dan kualitas tenaga kerja juga menjadi isu yang tidak kalah penting. Pihaknya menghadapi tantangan bukan hanya pada jumlah tenaga kerja, tetapi juga pada kualitas dan budaya kerja yang masih perlu ditingkatkan.

Lanjutnya, daya saing suatu wilayah tidak hanya ditentukan oleh fasilitas fisik semata, tetapi juga oleh kesiapan sumber daya manusianya dalam menyambut investasi yang masuk. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas SDM dan pembentukan budaya kerja yang produktif menjadi perhatian serius.

Dalam konteks iklim investasi, DPMPTSP terus menjaga kepercayaan investor agar tetap yakin bahwa Kaltim adalah wilayah yang aman secara sosial dan bebas dari konflik. Stabilitas ini menjadi salah satu nilai jual utama.

“Namun, untuk bisa bersaing lebih jauh, kami perlu terus mendorong perbaikan dari berbagai aspek, termasuk sistem logistik, akses jalan, pelabuhan, dan koneksi antarwilayah yang efisien,” pungkasnya. (Adv/diskominfokaltim/yrk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *