Kaltim.nalarnews.id, Samarinda – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalimantan Timur (Kaltim) mencatat capaian positif dari sisi realisasi investasi.
Bahkan dalam konferensi pers yang disampaikan oleh menteri investasi beberapa waktu lalu, Kaltim berhasil masuk dalam lima besar nasional untuk kategori penanaman modal dalam negeri (PMDN), pada triwulan kedua atau semester pertama tahun ini.
Riawati, Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Madya DPMPTSP Kaltim, menyebut jika sebelumnya, di triwulan pertama, posisi Kalimantan Timur berada di peringkat enam, namun kini naik ke peringkat lima.
“Total realisasi investasi yang tercatat mencapai Rp32,4 triliun. Capaian ini tentu menjadi bukti bahwa Kalimantan Timur masih menjadi salah satu wilayah yang menarik bagi investor,” terangnya di Samarinda.
Dia memaparkan jika dilihat dari sektor usaha, selama dua tahun terakhir ini sektor pertambangan masih menjadi yang paling dominan, baik untuk PMDN maupun penanaman modal asing (PMA).
Padahal sebelumnya, sektor industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi cukup mendominasi PMDN, namun kini bergeser.
“Pengamatan kami menunjukkan bahwa kekuatan sektor pertambangan ini salah satunya dipicu oleh dorongan global untuk mengurangi penggunaan energi fosil pada 2030,” sambung Ria.
Hal ini lantas mendorong para pelaku usaha di sektor pertambangan untuk mempercepat produksi dan memaksimalkan hasil sebelum masa transisi energi benar-benar diberlakukan.
Selain pertambangan, pada triwulan kedua ini, kata dia, mulai muncul sektor industri makanan yang turut mencatatkan kontribusi. Namun, jika ditinjau dari sisi penyerapan tenaga kerja, sektor konstruksi justru tercatat menyerap tenaga kerja paling banyak setelah pertambangan dan perkebunan.
Menurutnya, hal ini tak lepas dari keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, yang memicu banyaknya proyek baru dan menarik minat investor asing maupun domestik untuk menanamkan modalnya, tidak hanya di kawasan IKN, tetapi juga di wilayah Kaltim secara umum.
“Daerah seperti Balikpapan, Kutai Kartanegara, dan Kutai Timur menjadi tiga lokasi utama dengan realisasi investasi tertinggi, baik untuk PMA maupun PMDN,” pungkasnya. (Adv/diskominfokaltim/yrk)












