Kaltim Matangkan Rencana Pembangunan Sekolah Rakyat, Samarinda Jadi Wilayah Paling Siap

Kaltim Matangkan Rencana Pembangunan Sekolah Rakyat, Samarinda Jadi Wilayah Paling Siap
Kepala Dinas Sosial Kaltim, Andi Muhammad Ishak. (Istimewa)

Kaltim.nalarnews.id, SamarindaPemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) tengah mematangkan rencana pembangunan Sekolah Rakyat di sejumlah daerah. Program ini menyasar anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, dengan harapan dapat memutus mata rantai kemiskinan melalui akses pendidikan gratis dan berkualitas.

Kepala Dinas Sosial Kaltim, Andi Muhammad Ishak mengatakan, beberapa wilayah yang diusulkan untuk pembangunan tahap awal antara lain Samarinda, Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara (PPU), dan Berau. Dari sejumlah daerah itu, Samarinda disebut sebagai lokasi yang paling siap dari sisi ketersediaan lahan.

“Untuk saat ini, kesiapan lahan terbaik ada di Samarinda. Daerah lain masih dalam proses pematangan,” katanya.

Sekolah Rakyat dirancang dengan kapasitas besar, mencakup jenjang SD, SMP, hingga SMA dalam satu kawasan. Total daya tampungnya ditargetkan mencapai 1.000 siswa, dengan prototipe bangunan mencakup 16 kelas untuk SD, 9 kelas untuk SMP, dan 9 kelas untuk SMA. Estimasi anggaran pembangunan per sekolah diperkirakan mencapai Rp210 miliar.

Ishak menjelaskan, pembangunan fisik sekolah akan ditanggung pemerintah pusat, sementara pemerintah kabupaten/kota hanya diminta menyiapkan lahan hibah seluas 6 hingga 8 hektare.

“Ini peluang baik dari program pusat. Tapi kami memahami belum semua daerah memiliki kesiapan lahan,” ucapnya.

Hingga saat ini, dari target 200 Sekolah Rakyat yang dioperasikan pada 2025, sebanyak 63 lokasi dinyatakan siap pakai. Sebagian memanfaatkan bangunan pemerintah yang ada, sementara sisanya berada pada tahap persiapan lahan dan perencanaan rintisan termasuk beberapa di Kaltim.

Ishak mendorong pemerintah daerah di Kaltim, agar segera mengusulkan lokasi pembangunan dan mengamankan lahan yang dibutuhkan. Menurutnya, program ini menjadi langkah strategis untuk menjangkau siswa dari kelompok paling rentan yang selama ini tertinggal dari akses pendidikan layak. (Adv/diskominfokaltim/mz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *