Kaltim.nalarnews.id, Samarinda – Bukan hanya budaya dan sambutan hangat yang membekas di hati Mete, salah satu delegasi East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2025 asal Romania. Tapi juga kelezatan makanan khas Indonesia yang sederhana, yakni pisang dan kacang rebus.
Mete mengaku terkesan, dengan pengalaman pertamanya mengunjungi Indonesia, khususnya saat berkunjung ke SMK 7 Samarinda. Baginya, sambutan para siswa dan guru sangat ramah dan membuatnya merasa diterima dengan hangat
“I didn’t expect that, so it is very impressive and thank you so much for the welcoming (Saya sangat terkesan dan berterima kasih untuk sambutannya. Saya tidak pernah membayangkan),” ujar Mete saat diwawancarai awak media di sekolah tersebut, Senin (28/7/2025).
Namun, yang paling mengejutkan bagi Mete adalah sajian tradisional yang belum pernah ia coba sebelumnya. Ia bahkan mengaku, baru pertama kali mencicipi pisang dan kacang rebus.
“I’ve never been before to Indonesia. So I think I will come again maybe sometime. Yes. It’s very nice. I mean the feeling is really really nice (Saya sebelumnya tidak pernah ke Indonesia. Jadi, saya berpikir untuk kembali di lain waktu. Ya, itu sangat bagus. Maksudnya, itu sangat baik),” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala SMK 7 Samarinda, Anda Supanda, merasa bangga sekolahnya dipercaya menjadi salah satu tuan rumah kunjungan delegasi luar negeri. Ia berharap kunjungan seperti ini bisa terus berlanjut karena memberi manfaat besar bagi siswa.
“Selain memperkenalkan budaya lokal, anak-anak kami juga mendapat kesempatan melatih kemampuan bahasa Inggris secara langsung,” tuturnya.
Penyambutan para tamu dilakukan dengan berbagai atraksi seni oleh para siswa, mulai dari menyanyi, menari, hingga olahraga tradisional. Persiapan dilakukan dalam waktu singkat, namun tetap maksimal demi memberi kesan terbaik kepada tamu internasional.
“Kalau ditunjuk lagi. Kami pasti akan persiapkan penampilan terbaik,” pungkas Anda. (Adv/diskominfokaltim/yrk)












