Nalarnews.id, Sangata – SMP Islam DDI Sangatta Utara, Kutai Timur, di bawah Yayasan Darul Da’wah Wal Irsyad melaksanakan pelepasan siswa kelas 9 pada Selasa (24/5/2022). Para siswa ini merupakan angkatan ke 20. Di mana, 13 siswa akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Kepala Sekolah Marwah Gaffar, berharap siswa dapat melanjutkan pendidikan dengan baik. Senantiasa menjalankan tradisi pelajaran Islam yang sudah didapatkan semasa belajar di SMP Islam DDI.
“Tetap belajar dengan baik. Lanjutkan cita-citamu. Jangan di tinggalkan tradisi mengaji pagi. Hafalan Qur’an dan salat duha selalu rutin dijalankan,” pintanya.
Marwah menyampaikan terima kasih kepada setiap orang tua yang sudah mempercayakan anak mereka di SMP Islam DDI Sangatta Utara. “Kepercayaan para orang tua wali murid, merupakan dukungan yang baik, sehingga siswa bisa belajar dengan baik,” ucapnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan, SMP Islam DDI Sangatta Utara telah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2022-2023. “Penerimaan berlangsung hingga awal Juli 2022,” kataya.
Agus Aras Minta Para Siswa Selalu Menjaga Nama Baik Sekolah
Sementara itu, Ketua Yayasan DDI Sangatta Agus Aras, turut menyampaikan terima kasih kepada orang tua siswa, yang telah ikhlas menitipkan anak mereka di SMP Islam DDI. Ia berharap, agar setiap siswa selalu menjaga nama baik sekolah. Selalu giat dan tekun belajar ilmu agama kemanapun menimba ilmu.
“Tradisi mengaji pagi, menghafal Qur’an dan salat duha, harus jadi selalu di jaga. Salat 5 waktu yang telah menjadi kebiasaan selama di SMP Islam DDI, jangan sampai di tinggalkan,” harapnya.
Pria yang juga berkedudukan sebagai anggota DPRD Kaltim ini mengharapkan, agar kepala SMP Islam DDI terus meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran. Agar SMP Islam DDI menjadi sekolah unggulan yang mampu mencetak generasi Qura’ani. “Melalui SMP Islam DDI, kita ingin mencetak generasi Islam,” ucapnya.
Sebagai informasi, SMP Islam DDI merupakan sekolah berbasis Islam. Dengan program pembelajaran peningkatan pengetahuan agama Islam dan hafalan Qur’an. Guru pembimbing berasal dari pondok Darul Da’wah Wal Irsyad (DDI) Pusat di Sulawesi Selatan. Mereka bahkan ada yang pernah menuntut ilmu hingga ke Mesir. (red2)