Nalarnews.id, Samarinda – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim mengakui angka alumni SMK Kaltim cukup tinggi dari tahun ke tahun. Hingga dengan di 2022 ini saja, jumlah alumni SMK Kaltim ternyata sudah mencapai 25 ribu orang.
Kepala Disdikbud Kaltim Anwar Sanusi melalui Kasi Peserta Didik dan Pembangunan Karekter SMK, Surasa mengakui, alumni SMK di Kaltim memang cukup banyak. Bahkan setiap tahunnya terus meningkat. Hanya saja, penyerapan lulusan SMK Kaltim masih cukup rendah di sektor industri.
“Kebanyakan para lulusan SMK ini memang langsung terjun ke sektor kerja. Cuman dengan jumlah alumni SMK yang mencapai 25 ribuan orang, belum cukup ideal dengan lapangan kerja yang tersedia,” katanya kepada media ini.
Menyadari adanya rentang yang begitu besar, sambung Surasa, pihaknya saat sedang membuatkan pemetaan ulang. Termasuk melakukan sinkronisasi antara Peraturan Daerah Rencana Pengembangan Industri Kaltim dengan rencana pengembangan SMK.
“Jika itu sudah ada, maka kita dapat melakukan pemetaan atas ketersediaan lapangan kerja dengan distribusi lulusan SMK setiap tahunnya di Kaltim. Kami ingin, antara pengembangan industri Kaltim dan pengembangan SMK bisa sejalan, bisa link and match,” paparnya.
Selain itu, saat ini menurut Surasa, pihaknya juga tengah mendorong agar setiap lulusan SMK bisa mendapatkan sertifikasi dari lembaga terkait. Sehingga memberikan kemudahan bagi lulusan SMK untuk mendapatkan pekerjaan.
“Yang sedang kami dorong untuk mendapatkan itu adalah LSP atau Lembaga Sertifikasi Profesi. Saat ini jumlah LPS yang ada di Kaltim baru 12 lembaga saja. Nah, ini yang mau kami dorong agar setiap kabupaten/kota di Kaltim mempunyai LPS,” ungkapnya.
Lulusan SMK Perlu Mendapatkan Sertifikasi LPS!
Mengapa setiap lulusan SMK harus memiliki sertifikasi dari LPS? Surasa mengatakan, karena lulusan SMK ini berbicara bisa apa! Bukan hanya sekadar ijazah. Artinya, apabila lulusan SMK mempunyai sertifikat LPS, maka itu bukti bahwa mereka memang memiliki keterampilan dan skil atas suatu pekerjaan.
“Dengan demikian, keinginan Bapak Gubernur Kaltim Isran Noor, bahwa SMK sebagai pusat keunggulan dapat kita realisasikan. Makanya, kami terus melakukan perbaikan dan pembenahan terhadap kurikulum SMK yang kita punya sekarang,” sebutnya.
Menurutnya, revitalisasi SMK juga dalam rangka menyelaraskan regulasi pengembangan SDM SMK yang sesuai dengan kebutuhan IKN Nusantara. Sehingga kebijakan dari hulu hingga hilir bisa sejalan dan seiring.
“Kaltim ini lokasi IKN, kita butuh SDM mumpuni dalam jumlah besar. Kami mencoba memfasilitasi itu dengan terus melakukan perbaikan SDM SMK. Baik itu terkait kurikulum SMK, sarana dan prasarana, alat praktik, serta SDM pengajarnya,” tandasnya. (red2)