Nalarnews.id, Samarinda – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim ikut terlibat dalam upaya penurunan angka stunting di Benua Etam. Salah satu caranya dengan membekali dan mengedukasi para pelajar jenjang SMA sederajat terkait bahayanya stunting.
Kabid Pembinaan SMA Disdikbud Kaltim, Mispoyo menyebutkan bahwa pelajar memang jadi salah satu sasaran untuk menerima edukasi soal stunting. Apalagi, ada target yang harus dicapai demi angka kasus stunting bisa menurun.
“Makanya kami melakukan aksi perubahan pelajar peduli stunting (penting). Harapan saya ini bisa menasional, jadi program di tingkat nasional. Tapi tahap awal, di Kaltim dulu,” ujar Mispoyo.
Oleh sebab itu, pihaknya pun terus berupaya agar aksi pelajar peduli stunting itu bisa dikenal lebih luas lewat publikasi di media. Harapannya, dengan adanya aksi tersebut maka setidaknya para pelajar bisa menyebarkan informasi dan edukasi yang mereka dapat ke orang-orang di lingkungan sekitar.
“Pelajar ini nanti bisa memberitahu kalau ada anak-anak yang terkena stunting di lingkungannya. Nah bagian pelajar ini nanti yang menjadi agen-agen pencegahan stunting yang ada di Kaltim,” jelasnya lagi.
Usaha Disdikbud Kaltim juga termasuk sebagai upaya agar para pelajar SMA sederajat di Kaltim bisa jadi ujung tombak pencegahan stunting. Sebab para pelajar ini bisa dikatakan sebagai calon pengantin (catin). Edukasi sedari dini di usia sekolah diharapkan bisa membantu para pelajar untuk tahu bagaimana caranya hidup sehat.
“Saya berharap pelajar nanti tahu bagaimana hidup sehat, taju bagaimana nanti bisa mengedukasi keluarganya, tetangganya, bahkan lingkungannya jika ada yang terkena stunting,” beber Mispoyo.
Ditegaskan Mispoyo, Disdikbud Kaltim akan bergerak dari hulu untuk pencegahannya. Kemudian untuk bagian hilir akan menjadi tupoksi serta tanggung jawab dari beberapa instansi terkait lain.
“Pesan untuk para pelajar, ayo kita semua hidup dalam keadaan sehat, artinya kita harus jaga pola makan, makan makanan bergizi, dan gizi seimbang. Sehingga saya berharap pelajar di Kaltim sehat semua bisa menular ilmunya ke semuanya,” tutupnya. (Adv/Aji/Disdikbud Kaltim)