Nalarnews.id, Samarinda – Dunia pendidikan terus berkembang. Tak hanya metode belajar tapi juga mediumnya. Dewasa ini, siswa dan guru dituntut untuk akrab dengan digitalisasi dan teknologi. Bahkan, sebagian besar pembelajaran juga telah mengutamakan penggunaan internet dan gawai.
Hal ini tentu menjadi tantangan bagi para guru. Khususnya para guru senior atau lanjut usia. Meski bisa dipelajari, namun butuh waktu lebih untuk beradaptasi dengan perkembangan digital yang sangat cepat. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Muhammad Kurniawan juga menyadarinya.
Menurutnya, guru harus mengikuti perkembangan yang ada. Platform terkait dunia pendidikan juga harus sesuai perubahan. Disdikbud Kaltim pun tak segan memberi dukungan untuk itu.
“Disdikbud akan memberi dukungan. Baik itu fasilitas, sarana dan prasarana, maupun dalam hal peningkatan yang bersangkutan untuk memahami digitalisasi di dunia pendidikan,” bebernya.
Mengingat pandemi Covid-19 yang muncul sejak 2020 lalu juga hampir mengubah seluruh kebiasaan masyarakat dari berbagai bidang. Salah satunya mempengaruhi dunia pendidikan. Di mana, saat itu sekolah banyak yang terpaksa ditutup dan sebagai gantinya, pembelajaran jarak jauh (PJJ) dilakukan hampir 2 tahun lamanya. Internet dan gawai jadi hal yang kemudian kerap menemani para siswa.
“Untuk guru yang lanjut usia, ketika beradaptasi dan mau belajar dengan perkembangan teknologi sekarang tak akan sulit. Bergantung ke kemauan tiap individu,” tambah Kurniawan.
Sebagai informasi, saat ini guru yang sudah bersertifikasi di Kaltim jumlahnya ada 3.550. Sementara itu, berdasarkan data dapodik terbaru, guru SMA negeri maupun swasta di Kaltim ada 4.544. Sedangkan guru SMK negeri dan swasta ada 4.689. Kemudian untuk guru SLB negeri maupun swasta ada 380. (adv/DisdikbudKaltim/fhj)