Nalarnews.id, Samarinda – Mendekati Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) seperti Idulfitri menyebabkan harga kebutuhan bahan pokok cenderung naik. Hal ini terjadi seiring peningkatan kebutuhan masyarakat.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindagkop) Kaltim HM Yadi Robyan Noor kenaikan harga lebih banyak disebabkan oleh naiknya konsumsi masyarakat. Yang meningkat mencapai 30-40% selama dan menjelang lebaran.
“Selain itu, membaiknya daya beli masyarakat ikut memberi pengaruh faktor dari pertumbuhan ekonomi yang terus bergerak positif seiring melandainya Covid-19,” tuturnya, Jumat (6/5/2022).
Namun demikian, ia meminta masyarakat untuk tidak khawatir. Sebab, Pemprov Kaltim melalui Disperindagkop Kaltim menjamin kebutuhan pokok jelang lebaran aman.
Karena, hingga hari ke-5 Idulfitri 1443 Hijriah, secara umum persediaan barang kebutuhan pokok sangat aman hingga 1,5 bulan ke depan. “Persediaan bapok terpantau stabil dan aman,” ungkap mantan Karo Humas Setprov Kaltim itu.
Harga rata-rata bapok secara keseluruhan, juga aman dan terjangkau. Namun Roby mengakui, sejumlah bapok juga mengalami fluktuasi harga.
Seeperti harga minyak goreng curah masih di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp14 ribu per kg. Demikian juga harga daging sapi, daging ayam, dan telur ayam.
Harga Beras Turun
Menurut data per Jumat (6/4/2022) harga beras medium turun menjadi Rp11.150 per kg. Minggu lalu harganya masih sekitar Rp11.400 dan bulan lalu Rp11.543. Beras premium hari ini dibandrol Rp13.300 per kg, minggu lalu Rp13.459 dan bulan lalu masih Rp13.601.
Harga minyak goreng juga mengalami penurunan dibanding harga pekan lalu. Minyak goreng kemasan premium dijual dengan harga Rp28.500 per liter, sementara minggu lalu dijual Rp29.100 per liter. Begitu pula dengan harga sejumlah bapok lainnya yang terus fluktuasi.
Menurutnya, fluktuasi harga di sejumlah daerah juga terjadi akibat kendala distribusi logistik ke wilayah barat dan utara Kaltim. Karena adanya kerusakan dan perbaikan jalan trans Kalimantan sehingga memerlukan waktu tempuh yang lebih lama.
Kenaikan harga BBM juga ikut mempengaruhi karena banyak truk pengangkut bapok harus antre berjam-jam. “Yang pasti stok kebutuhan pokok aman per komoditi hingga 1,5 bulan ke depan. Kami harap masyarakat tetap tenang dan bijak saat berbelanja,” pungkas Roby. (*/sul/ADV/Diskominfo Kaltim)