Nalarnews.id, Balikpapan – Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Balikpapan Ratih Kusuma mengajak seluruh masyarakat untuk melestarikan permainan rakyat dan olahraga tradisional.
Sebab, sebagai kota yang maju dan modern, Balikpapan hendaknya tidak melupakan kekayaan budaya yang dimiliki. Terlebih, di tengah kemajuan zaman.
“Apalagi sebagai daerah penyangga ibu kota negara (IKN), Balikpapan harus mampu mempresentasikan seluruh aspek dari bangsa Indonesia,” kata dia saat menghadiri pelantikan Pengurus Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Balikpapan periode 2022-2027, Kamis (2/6/2022) malam.
Terlebih, lanjut Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Dispopar Balikpapan Ratih, permainan rakyat dan olahraga tradisional memiliki nilai filosofi sekaligus rasa kebersamaan yang penting untuk dijaga serta lestarikan. Oleh karena itu, ia berharap, ke depan Balikpapan dapat menggelar berbagai lomba atau kejuaraan yang mempertandingkan permainan rakyat dan olahraga tradisional.
“Agar semakin dikenal masyarakat luas. Bahkan, dapat dimasukan dalam kurikulum pelajaran sekolah,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional (KPOTI) Balikpapan Abriantinus berharap, ke depan kinerja dan program-program bisa ditingkatkan. Khususnya dalam memajukan permainan rakyat dan olahraga tradisional di Kota Balikpapan.
“Kami berharap dukungan semua pihak agar memajukan olahraga tradisional. Karena di Balikpapan ini banyak atlit yang sudah juara. Baik tingkat kota hingga Pemprov Kaltim,” pungkasnya.
Sebagai informasi, berbicara tentang permainan tradisional, ada sejumlah permainan yang dapat diingat, contohnya engklek, gobak sodor, bentengan, lompat tali/karet, kelereng, dan lainnya. Dan disebutkan bahwa di Indonesia terdapat 2.600 jenis permainan tradisional secara keseluruhan. (*/adv/diskominfokaltim)