Nalarnews.id, Samarinda – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Kutai Kartanegara memberikan perhatian serius terhadap pemenuhan listrik 24 jam. Sebab, hingga 2022 masih ada desa di Kukar yang belum merasakan aliran listrik 24 jam.
Oleh karena itu, di tahun 2022 ini DPMPD Kukar menggelontorkan anggaran sebesar Rp4 milyar lebih dalam APBD Kukar tahun 2022 melalui Program Terang Kampungku. Untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat yang selama ini masih belum terpenuhi.
“Anggaran telah tersedia di BPKAD. Desa yang sudah ditunjuk untuk melaksanakan program ini harus mengubah APBDes untuk memasukkan anggaran Program Terang Kampungku,” kata Kepala Kepala DPMD Kukar Arianto, sebagaimana melansir laman resmi Pemkab Kukar.
Ia menyampaikan, bahwa DPMD telah melakukan rapat koordinasi bersama OPD terkait untuk memastikan kesiapan mekanisme pelaksanaan Program Terang Kampungku. Dengan metode bantuan keuangan khusus untuk desa pada tahun 2022.
“Program ini menunjukkan pemerintah daerah hadir untuk memastikan bahwa listrik di desa 24 jam bisa dinikmati. Hingga akhir periode 2024, semua desa yang memungkinkan pasokan listrik dari PLN kita kawal. Sisanya diselesaikan dengan listrik komunal,” tegasnya.
Ia menjelaskan, pada tahun 2021 pihaknya telah melakukan pemetaan desa se-Kukar yang belum teraliri listrik. Tidak hanya itu, Bappeda Kukar bersama Polnes Samarinda juga telah melakukan pengkajian.
Dari kajian tersebut, ditemukan beberapa desa yang potensial mendapat aliran listrik PLN. Namun hal tersebut menunggu program dari PLN.
PLTS Komunal Didukung Anggaran Pemprov dan APBD
Sementara itu, beberapa desa lainnya telah ditetapkan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komunal. Penganggaran dengan PLTS didukung anggaran pemprov dan APBD Kukar melalui program Terang Kampungku. Dengan pemberian bantuan 2 unit PLTS untuk desa Menamang Kiri dan Menamang Kanan di Kecamatan Muara Kaman di 2022 ini.
“Desa Tunjungan di Kecamatan Muara Kaman tahun ini inshaallah bisa dibangun. Kita kawal terus sampai akhir tahun bisa selesai. Saat ini sudah lelang dan sudah ada pemenang, tinggal pelaksanaan,” ujarnya.
Bersamaan dengan program tersebut, pihaknya berharap, pada tahun 2023 nanti dapat dilakukan pembangunan 2 unit PLTS Komunal.
“Ini merupakan upaya mencapai penyelesaian target dari 17 desa belum teraliri listrik. Dari 17 desa saat ini sudah berkurang menjadi 13 desa. Pada tahun ini dijadwalkan Desa Muhuran dan Desa Sebelimbingan akan dialiri listrik PLN dan telah dipasang pancang tiang-tiang listrik pada 2 desa tersebut,” jelasnya.
Sebagai informasi, tahun 2021 lalu, Desa Muara Enggelam di Kecamatan Muara Wis telah menggunakan PLTS Komunal dan menjadi model bagi desa-desa di Kukar. Program Terang Desaku adalah bagian dari Program Dedikasi Bupati Edi Damansyah dan Wakil Bupati Rendi Solihin yang menjawab persoalan kebutuhan listrik di pedesaan yang selama ini belum menikmati listrik 24 jam. (*/adv/diskominfokaltim/red2)