DPMPD Kaltim terus mendorong kemandirian desa. Di antaranya, yakni dengan mendorong kerja sama dengan pihak ketiga. Dalam hal ini dengan melibatkan perusahaan. Baik dalam mengoptimalkan CSR perusahaan maupun kerja sama lainnya.
Nalarnews.id, Kutai Timur – Pemprov Kaltim melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) menggelar acara expose. Kegiatan ini merupakan kerja sama desa dengan pihak ketiga dan pengembangan pembangunan kawasan perdesaan tahun 2022.
Kegiatan bertajuk “Membangun Kaltim dari Desa” itu, di gelar di Kantor Desa Kandolo, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur, Kamis (2/6/2022). Dengan tujuan, memfokuskan pembangunan Indonesia dari unit terkecil pemerintahan yakni desa.
Kepala DPMPD Kaltim Muhammad Syirajudin menjelaskan, expose ini dilaksanakan sejalan dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Sebab, kini desa telah menjadi instrumen baru yang pemerintah pilih untuk pembangunan Indonesia.
“Kegiatan ini untuk mendorong kerja sama desa dengan pihak ketiga, serta menjadi kekuatan baru ekonomi di desa. Penetapan kewenangan dan pengambilan keputusan berskala lokal untuk kepentingan masyarakat desa, menjadi penekanan penting dalam expose,” jelasnya.
Syirajudin mengungkapkan, expose ini merupakan upaya meningkatkan kapasitas aparatur desa. Termasuk revitalisasi program pemberdayaan masyarakat desa dan badan usaha milik desa (Bumdes). Dengan target, percepatan pembangunan kawasan perdesaan dengan melibatkan seluruh masyarakat aparatur desa untuk berpartisipasi.
“Kami harap kegiatan expose ini menjadi motivasi untuk percepatan pembangunan kawasan perdesaan. Dengan memanfaatkan setiap peluang yang ada di desa, dan pemetaan potensi yang telah dilakukan. Serta, menjadi pendorong pembangunan di Indonesia,” kata dia.
DPMPD Kaltim Jembatani Pembangunan Desa Kandolo dengan Pihak Ketiga
Sementara itu, Kepala Desa Kandolo, Alimuddin menjelaskan, expose atau kemitraan dengan pihak ketiga sudah berjalan lama. Tetapi saat ini di tingkatkan lebih luas lagi, terutama dalam hal infrastruktur masyarakat desa.
“Pembangunan desa, mulai dari air bersih, produk lokal desa, fasilitas umum, hingga beasiswa kini mendapatkan dukungan dari perusahaan,” kata dia.
Alimuddin berharap, dengan dukungan CSR dari perusahaan, Desa Kandolo bisa lebih kuat. Mulai dari segi ketahanan pangan hingga pariwisata. Dia juga ingin mengembangkan potensi hiburan keluarga untuk memperkuat PAD Desa Kandolo.
“Terlebih Desa Kendolo memiliki wisata yang unik, yakni sawah dan embung. Nantinya terdapat sepeda-sepeda air serta kolam renang. Selain itu, pasarnya jelas, karena Kandolo diapit beberapa perusahaan. Jadi ini bisa jadi potensi PAD,” pungkasnya. (*/adv/diskominfokaltim/rizkijaya/red2)