Berbagai cara diupayakan DPMPTSP Kaltim dalam mendorong penguatan ekonomi Benua Etam. Dari memudahkan akses perizinan hingga menyiapkan program stimulus agar investor mau berinvestasi di Kaltim.
Nalarnews.id, Samarinda – Tantangan perekonomian global membuat setiap negara harus mempersiapkan penguatan perekonomian. Setidaknya dengan mempersiapkan upaya atau strategi jitu mampu mengurangi dampak tantangan dari luar bahkan mampu mempertahankan kondisi ekonomi negara.
Begitupun dengan pemerintah daerah, termasuk Kaltim. Pemprov Kaltim terus mempersiapkan penguatan ekonomi kerakyatan dengan pengembangan di berbagai sektor.
Sebagai leading sektor dalam peningkatan investasi, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim tentu mendorong penguatan perekonomian dari sisi kerja sama atau penguatan investasi.
Investasi yang masuk di Kaltim secara tidak langsung berdampak akan APBD dan pembangunan daerah. Serta, penyediaan lapangan kerja dan kesempatan investasi pengusaha lokal.
Di sisi lain, Gubernur Kaltim Isran Noor dalam berbagai kesempatan selalu berpesan. Agar para pemerintah kabupaten/kota, tidak terkecuali para kepala OPD di lingkungan Pemprov Kaltim, supaya terus menggali potensi ekonomi Kaltim di luar pertambangan dan perkebunan.
Permintaan pria yang pernah menjabat Bupati Kabupaten Kutai Timur 2 periode itu, tentu memiliki alasan kuat. Antara lain, Isran ingin, ekonomi Kaltim tidak semata-mata bergantung pada pertambangan dan perkebunan.
Jika ada sektor lain yang bergerak dan tumbuh di luar itu, misalnya, sektor pariwisata atau industri pengolahan, maka geliat ekonomi Kaltim akan semakin tinggi. Yang tidak kalah pentingnya, penyerapan tenaga kerja akan semakin merata.
Tiga Strategis DPMPTSP Kaltim Bagi Peguatan Ekonomi Benua Etam
Kepala DPMPTSP Kaltim Puguh Harjanto mengungkapkan, dalam High Level Meeting Regional Investor Relation Unit (HLM-RIRU) Kaltim yang berlangsung belum lama ini. Setidaknya terdapat 3 strategi yang pihaknya bahas dalam upaya penguatan ekonomi Kaltim jangka panjang.
Pertama, melalui pengembangan hilirisasi berbasis sumber daya alam (SDA) pada komoditas unggulan Kaltim (batu bara, kelapa sawit, dan komoditas lainnya). Kemudian melalui pengembangan pariwisata unggulan dengan fokus 3A (akses, atraksi, dan amenitas).
Serta, memperkuat UMKM yang berdaya saing melalui penguatan korporatisasi, peningkatan kapasitas dan peningkatan akses pembiayaan untuk mendorong UMKM Go Export. Selain itu, penguatan Kawasan Industri/Kawasan Ekonomi Khusus (KI/KEK) juga sangat krusial dalam mendorong investasi pada industri pengolahan di Kaltim.
“Oleh karena itu, komitmen dan dukungan semua pihak, terutama kepala daerah sangat penting. Untuk dapat menggali potensi di masing-masing daerah,” pungkasnya. (*/adv/dpmptspkaltim/dev/red2)