Nalarnews.id, Samarinda – Hingga kini gelaran Pekan Olah Raga Provinsi Kalimantan Timur (Porprov Kaltim) tahun 2022 di Berau masih menyisakan sejumlah persoalan. Sebab, Kabupaten Berau terkendala masalah anggaran dalam pelaksanaannya.
Hal inipun berdampak kepada kesiapan venue, sarana dan prasaranan atlit, hingga cabang olahraga (cabor) yang akan bertanding.
Dari 63 cabor yang ada, rencananya porprov di Berau hanya akan mempertandingkan 36 cabor.
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Ya’qub, keputusan mempertandingkan 36 cabor ini hanya bersifat sementara. Dengan melihat kondisi ke depannya menyesuaikan venue yang tersedia.
“Tidak dipungkiri bahwa persoalan utamanya itu karena keterbatasan anggaran. Soal cabor apa saja, nanti KONI yang mengaturnya dengan sejumlah kriteria,” ungkapnya, usai mengadakan rapat dengar pendapat (RDP) bersama Dispora Kaltim dan Pemerintah Kabupaten Berau.
Oleh sebab itu, Rusman mengusulkan agar penyelenggaraan Porprov Kaltim berikutnya bisa terlaksana di beberapa kabupaten/kota. Jadi, bisa tersebar dan tidak berfokus hanya pada satu kabupaten/kota.
Kecuali, jika memang daerah yang bersangkutan benar-benar sanggup menyelenggarakan dan menjadi tuan rumah Porprov Kaltim. Karena terkadang, kabupaten/kota yang terpilih menjadi tuan rumah itu membuat pernyataan sanggup menyelenggarakan Porprov Kaltim. Tapi ujung-ujungnya, tidak mampu.
“Lebih baik kita bagi, misalnya ada 61 cabor. Mungkin bisa terselenggara di 3 kabupaten/kota, lalu disesuaikan dengan jumlah yang ada supaya lebih ringan dan merata,” jelasnya.
Menurutnya, semua kabupaten/kota bisa menjadi penyelenggara Porprov Kaltim seperti konsep Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan terselenggara di Sumatera Utara dan Aceh.
“Di piala dunia juga begitu, sekarang piala dunia itu tidak lagi terkonsentrasi satu negara. Namun ada beberapa negara yang bisa berpartisipasi menyelenggarakan Piala Dunia,” terangnya. (*/hms7/adv/diskominfokaltim)