Nalarnews.id, Samarinda – Kunjungan Gubernur Kaltim H Isran Noor ke Kota Brasilia terasa lebih spesial. Selain sedang berjuang untuk menambah penerimaan negara dari komitmen menjaga hutan dan penurunan emisi karbon, secara khusus Gubernur Isran Noor juga mendapat sambutan hangat dari Duta Besar Republik Indonesia untuk Brasil Edy Yusup.
Selasa petang tadi, usai menghadiri kegiatan Diskusi 3 Negara, Indonesia, Brasil dan Congo di Brasilia Palace Hotel, Gubernur Isran Noor mendadak mendapat kunjungan Duta Besar Edy Yusup yang kemudian mengajak Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) itu berkeliling menikmati indah Kota Brasil yang dikenal memiliki taman-taman yang luas. Brasilia Palace Hotel berada tidak jauh dari kediaman Presiden Brasil.
“Brasilia adalah ibu kota Brasil yang baru Pak Gubernur. Sebelumnya ibu kota Brasil di Rio de Jeneiro. Ibu kota baru ini pindah sekitar tahun 1960,” sebut Dubes Edy Yusup.
Perjalanan mengelilingi Kota Brasilia dimulai dengan melihat kawasan pusat pemerintahan yang dibangun secara berhadap-hadapan antara Kantor Presiden (eksekutif), DPR (legislatf) dan Mahkamah Agung (yudikatif). Ketiga bangunan ini melambangkan trias politika di Negeri Samba itu. Sementara gedung-gedung kementerian dibangun di samping Kantor Presiden Brasil.
Di luar area pemerintahan, Kota Brasilia juga terlihat sukses mengatur ruang terbuka hijaunya. Kawasan perbelanjaan pun diatur rapi, meski berdekatan dengan permukiman penduduk dan apartemen. Gubernur Isran Noor tampak kagum dengan penataan ibu kota Brasil itu.
“Bagusnya di Brasilia ini, tidak ada terlihat tanah yang terbuka. Tanahnya ditanami, paling minimal itu ditanami rumput,” puji Gubernur.
Selain itu, hampir setiap gedung di Kota Brasilia memiliki kolam atau danau-danau kecil. Tujuannya untuk meningkatkan kelembaban udara. Brasil sendiri dikabarkan, beberapa waktu ke depan akan segera memasuki musim dingin.
Sepanjang perjalanan mengelilingi Kota Brasilia dengan kendaraan yang sama, Gubernur Isran Noor mendapat banyak informasi tentang negara yang memiliki begitu banyak talenta sepakbola dunia itu dari Dubes Edy Yusup.
“Pak Dubes, di sini nggak ada traffic light ya?” tanya Gubernur yang belum melihat lampu lalu lintas sejak mereka keluar dari Brasilia Palace Hotel.
Dubes Edy Yusup pun segera menjawab seraya tersenyum.
“Nanti Pak, ketika memasuki wilayah perkotaan mendekati Kantor Presiden baru ada traffic light,” kata Dubes Edy Yusup.
Benar saja, tak berselang lama, mereka pun bertemu traffic light dan mulai terjebak macet. (adv/diskominfokaltim/sul/ky)