Kaltim.nalarnews.id, Samarinda – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur (Kaltim) tidak hanya mempersiapkan program cek kesehatan gratis (CKG) bagi anak sekolah. Tetapi juga melibatkan guru olahraga dan guru usaha kesehatan sekolah (UKS) untuk menyukseskan pelaksanaannya.
Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin mengatakan, keterlibatan tenaga pendidik sangat penting, mengingat jumlah siswa yang akan diperiksa cukup banyak, dan kegiatan ini akan dilakukan secara serentak pada bulan Juli.
“Guru olahraga akan membantu dalam pelaksanaan tes kebugaran, terutama bagi siswa kelas 4 dan kelas 6, sedangkan guru-guru UKS turut membantu pemeriksaan kesehatan lainnya,” tuturnya saat diwawancarai awak media di Kantor Dinkes Kaltim, Jalan Abdoel Wahab Syahranie, Samarinda Ulu, belum lama ini.
Ia menyebut, saat ini pihaknya masih dalam tahap persiapan, termasuk pengadaan bahan medis habis pakai (BMHP), penyusunan jadwal, serta pendataan seluruh sekolah yang akan terlibat.
Sebagai informasi, CKG merupakan hadiah ulang tahun bagi pemerintah untuk masyarakat. Di mana sebulan sebelum dan sesudah hari lahir, warga dapat memeriksakan kesehatannya di fasilitas kesehatan (faskes) terdekat. Namun, bagi anak usia sekolah atau warga di bawah 17 tahun, pemeriksaan dilakukan secara serentak saat memasuki tahun ajaran baru.
Jaya menegaskan, pemeriksaan kesehatan anak sekolah ini bukanlah layanan kesehatan gratis, melainkan program pemeriksaan kesehatan rutin bagi anak sekolah.
“Program ini akan dimulai pada minggu ketiga bulan Juli, menyesuaikan dengan awal tahun ajaran baru,” sambungnya.
Sebelumnya, pemerintah sudah melakukan sosialisasi tingkat nasional pada 30 Juni lalu. Dalam kegiatan tersebut, Dinkes Kaltim pun mengundang seluruh pihak yang terkait dengan dunia pendidikan. Mulai dari Dinas Pendidikan kota, Dinas Pendidikan provinsi, Kementerian Agama, hingga Dinas Sosial.
Ia pun menjelaskan, tupoksi kerja masing-masing perangkat daerah, di mana dinas pendidikan kota bertanggung jawab terhadap jenjang SD, SMP, dan PAUD. Sementara dinas pendidikan provinsi menangani jenjang SMA, SMK, dan SLB.
“Nanti ada pula Kementerian Agama mengurus pesantren dan madrasah, sedangkan Dinas Sosial mengurusi sekolah rakyat,” pungkasnya. (Adv/diskominfokaltim/yrk)












