Nalarnews.id, Samarinda – Materi pembelajaran di sekolah selalu berkembang. Selain siswa, guru juga harus mengikuti perkembangan zaman. Salah satu contohnya guru di SMK.
Misal, ada seorang guru kewirausahaan yang mengajar siswa di keahlian pemasaran dan multimedia. Adanya perbedaan keahlian, maka penyampaian materinya pun tak bisa sama. Sebab potensi lapangan pekerjaan dari 2 keahlian itu sangat berbeda. Penyampaian materi demikian juga bergantung pada penyesuaian kurikulum baru.
Plt Kabid Pembinaan SMK di Disdikbud Kaltim, Taufiqurrahman mengungkapkan, sebelumnya penyampaian materi sebuah mata pelajaran akan sama rata ke semua siswa dari beragam keahlian. Tapi kali ini tidak. Diakuinya, peran guru di sini sangat menantang.
“Guru sekarang itu tugasnya berat sekali. Penyampaian materinya harus menyesuaikan dengan keahlian yang diambil siswa. Sehingga tidak boleh sama,” ungkap Taufiq.
Namun, penyampaian materi tersebut berlaku untuk mata pelajaran yang sifatnya normatif dan adaptif saja. Sehingga harus menyesuaikan dengan kompetensi yang dimiliki siswa.
Disdikbud Kaltim pun juga ikut memberi pembekalan demi memperbaharui wawasan para guru. Salah satunya melalui pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru.
Sebagai informasi, peningkatan kompetensi memang sudah jadi kewajiban dalam 1 tahun. Terutama untuk guru yang berstatus PNS sebab mereka dituntut agar meningkatkan kompetensinya minimal 20 jam.
“Terkait hal penyampaian materi kepada siswa, guru-guru SMK itu semuanya sudah mendapat pengarahan. Kami sampaikan melalui daring atau luring,” tandasnya. (Adv/Aji/Disdikbud Kaltim)