Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi menilai, bahwa perubahan merupakan sebuah keharusan. Beradaptasi dengan zaman sang penting. Begitu juga dengan para apoteker yang tergabung dalam apoteker yang tergabung dalam IYPG PD IAI Kaltim.
Nalarnews.id, Samarinda – Kemajuan teknologi dan informasi saat ini menurut Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi harus dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Anjuran itu disampaikan Hadi Mulyadi, saat membuka Webinar dan Workshop Nasional, Indonesian Young Pharmacist Group Bersama PD Ikatan Apoteker Indonesia (IYPG PD IAI) Kaltim 2022.
Kepada peserta kegiatan, Hadi Mulyadi menyampaikan, bagi mereka yang ingin meraih kesuksesan, harus punya cita-cita tinggi. Selalu bekerja ikhlas, bekerja keras, membangun kerja sama, bekerja dengan cinta, serta doa.
“Siapa pun yang bekerja dengan ikhlas. Di mana pun tempat kerjanya, apapun status sosial dan kedudukannya. Pasti bisa menggapai kesuksesan sesuai apa yang mereka cita-citakan,” katanya dalam rangkaian Dies Natalis pertama IYPG PD IAI Kaltim, Minggu (27/3/2022).
Dalam paparannya, Hadi Mulyadi menekankan pentingnya beradaptasi dalam menghadapi perubahan zaman. Terutama tantangan kemajuan teknologi dan keterbukaan informasi saat ini. “Menggali dan mengoptimalkan kecerdasan sangat perlu dalam menghadapi era kemajuan teknologi,” ujarnya.
Hadi Mulyadi berpesan, agar para apoteker selalu berkontribusi dalam memberikan penyuluhan kepada seluruh lapisan masyarakat. Khususnya tentang pentingnya menerapkan pola hidup sehat. Mengonsumsi makanan bergizi, seimbang, dan aman (BSA).
“Apoteker merupakan bagian dari institusi kesehatan. Tolong sosialisasikan atau berikanlah penyuluhan kepada masyarakat, pentingnya membudayakan pola hidup sehat,” ucapnya.
Ketua IYPG Kaltim apt Trianti T Lamba berkata, kegiatan tersebut merupakan rangkaian peringatan Dies Natalis 1 IYPG PD IAI Kaltim.
“Dalam rangkaian kegiatan ini, kita telah menggelar entrepreneur kepemimpinan dan apoteker bencana. Kemudian untuk webinar dan workshop ini, di ikuti 600 peserta. 300 lebih di antaranya adalah apoteker. 100 lebih tenaga teknik kefarmasian,” ungkapnya. (*/pewarta/red2)