Nalarnews.id, Jakarta – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim tengah menyusun perencanaan integrasi satu data daerah. Satu data ini, berisi seluruh data statistik sektoral dari seluruh perangkat dawerah yang akan ditampilkan dalam satu platform.
Untuk menyusun platform satu data Kaltim ini, Diskominfo menggandeng pihak swasta, PT Enygma Solusi Negeri dan Inixindo Jogja. Agar menyiapkan site tampilan Satu Data yang menarik dan mudah dibaca.
Kadiskominfo Kaltim, Muhammad Faisal menyebut, penyiapan teknis base sumber data ini menjadi langkah awal bagi mimpi besar daerah. Untuk memiliki satu data pemerintah provinsi secara terpusat. Ia menarget, tahun depan platform Satu Data Kaltim ini bisa terealisasi.
“Kita bergeraknya memang langsung bersamaan. Jadi semua disiapkan bersamaan, ya software, hardware dan tata kelola. Karena kalau satu per satu, delapan tahun, tidak akan selesai. Jadi ketika semua sudah oke, platformnya juga sudah siap.” Kata Faisal saat memimpin rapat bersama PT Enygma Solusi Negeri dan Inixindo Jogja di Kantor Badan Penghubung di Jakarta, Kamis (4/8/2022) sore. Sebagaimana melansir laman resmi Diskominfo Kaltim.
CEO Inixindo Jogja Andi Yuniantoro mengatakan, pihaknya akan membantu penyiapan display tampilan data dari seluruh sumber data statistik sektoral Perangkat Daerah (PD). Termasuk, data dari ribuan site yang dimiliki oleh Diskominfo.
Nantinya diproyeksikan, Kaltim memiliki display data analitik berbasis peta. Namun sebelum itu, perlu penyiapan sumber data dari setiap perangkat daerah. Inilah yang menurut Andi, menjadi kendala terbesar.
“Sumber data belum terkumpul, jadi nanti bertahap. Mungkin tiga sektoral dulu, menyusul enam, sepuluh dan seluruh PD,” katanya.
Bersaman dengan itu, ia meminta Diskominfo untuk terus mengajak dan menyosialisasi. Agar perangkat daerah mau menyetor data sektoral dan data analitiknya kepada diskominfo selaku wali data.
Satu Data Kaltim Menjadi Ruang Kerja Kolaboratif
Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT Enygma Solusi Negeri Erick Karya Nugraha menjelaskan, penyiapan display Satu Data Kaltim dimulai dari proses data akuisisi, pengolahan data dan distribusi.
Namun, pengumpulan Satu Data Kaltim itu, tidak berhenti di hal teknis itu saja. Lebih jauh, pemanfaatan Satu Data Kaltim diharapkan dapat menjadi ruang kerja kolaboratif untuk seluruh perangkat daerah. Adapun Tujuan utama platform Satu Data Kaltim, adalah sebagai penguatan informasi. Agar, Pemerintah Daerah dapat mengimplementasikan kebijakan berbasis data.
“Ketika data sudah terkumpul, misalnya mengenai titik UMKM, di mana lokasi dan berapa pendapatan. Perangkat daerah terkait, mampu meningkatkan kinerja dalam peningkatan kesejahteraan UMKM. Itu tujuannya, jadi bukan hanya sekedar data mati, tapi harus ada impact yang dihasilkan dari sumber data itu,” paparnya.
Integrasi satu data ini, telah di lakukan di beberap daerah. Di Kota Malang contohnya, pemanfaatan satu data menjadi bahan evaluasi kinerja Pemerintah Daerah. Salah satunya, untuk evaluasi pembagian Bantuan Sosial (Bansos) kepada masyarakat. Melalui integrasi satu data, dapat diketahui jika bansos yang disalurkan di luar dari sasaran penerima by name by address.
“Meski itu bukan menjadi bahan justifikasi juga. Tapi lebih kepada evaluasi, kenapa demikian,” tukasnya.
Hadir pula dalam agenda rapat, Kepala Bidang (Kabid) TIK dan Persandian Diskominfo Kaltim, Dianto. Kasubag Umum, Agus Priyanto. Seksi Pengelolan Data dan Integrasi Sistem Informasi, Fahmi Asa serta Pranata Komputer Ahli Muda, Ferry. (*/adv/diskominfokaltim/krv/pt)