Nalarnews.id, Samarinda – Tahun 2021, Pemprov Kaltim sebagai badan publik menerima penghargaan bergengsi sebagai Badan Publik kategori Pemerintah Provinsi yang lnformatif. Meraih peringkat ketujuh nasional, Kaltim provinsi informatif, naik peringkat ketimbang tahun lalu yakni berada di urutan ke delapan.
Acara berlangsung secara virtual di mana Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin menyerahkan penghargaan ini kepada Gubernur Provinsi Kaltim lsran Noor pada tanggal 26 Oktober 2021. Kemudian penyerahan trophy dan piagam oleh Ketua PPID Utama Kaltim dari Ketua Kl Pusat Gede Narayana pada 18 November 2021, di Kantor Komisi lnformasi Pusat.
“Selamat untuk Kalimantan Timur dan saya berharap untuk terus konsisten melaksanakan keterbukaan informasi untuk mewujudkan pengelolaan dan pelayanan informasi yang berkualitas di Kaltim,” ucap Sekretaris Daerah Kaltim, HM Sabani menanggapi penghargaan Kaltim provinsi informatif.
Kalimantan Timur merupakan provinsi satu-satunya di wilayah Kalimantan yang berhasil meraih kategori tertinggi dalam ajang penilaian keterbukaan informasi setiap tahunnya. “Alhamdulillah Kaltim provinsi informatif, tetap bisa mempertahankan sebagai kategori informatif dan naik peringkat, mengalahkan Jawa Barat dan Jawa Timur yang keluar dari kategori informatif. Hal ini tentu saja sebagai usaha keras PPID Utama bersama segenap PPID pelaksana Pemprov Kaltim,” tegasnya.
Target Diskominfo Kaltim Buka Akses Internet di 40 Desa
Mengawali tahun 2022, sesuai arahan Gubernur Provinsi Kaltim dan Tim Gubernur untuk Perngawalan Percepatan Pembangunan (TGUP3), Pemprov Kaltim melalui Diskominfo akan memfasilitasi desa yang masih belum memiliki akses internet. Termasuk memfasilitasi daerah blankspot. Meskipun, kewenangan telekomunikasi tersebut sudah ditarik ke Pemerintah Pusat beberapa tahun ini,
“Di tahun 2022 ini kami sudah siapkan anggaran untuk membuka akses internet, lnsyaallah di 40 Desa sebagai pilot project dengan menarik kabel FO ke satu titik fasilitas pelayan publik di desa tersebut,” kata Kadis Kominfo Kaltim Muhammad Faisal.
“Setelah mendapatkan akses tentu saja masyarakat secara mandiri sudah dapat pula mengajukan diri untuk memasang di rumah masing-masing dengan mudah dan murah,” lanjutnya.
Bagi daerah yang tidak memungkinkan secara geografis terlewati saluran kabel FO, maka pihaknya akan memanfaatkan VSat atau via satelit nantinya. Menurutnya melalui VSat hanya berguna untuk jangka pendek saja. Namun menjadi solusi sementara.
“Karena memang melalui ini sinyal kurang kuat dan biaya agak mahal. Program pemerintah pusat ada pula bantuan untuk daerah 3T dan non 3T dengan pola seperti ini. Sedang kami sinkronkan supaya tidak tumpang tindih,” lanjutnya.
Faisal berharap tahun depan program tersebut bisa bergerak karena sudah mendapatkan dukungan penganggaran di APBD 2022. Sedangkan untuk daerah blankspot, pihaknya terus aktif untuk memfasilitasi dengan provider seluler yang ada agar bisa segera mengatasi hal ini.
“Termasuk kita menggugah beberapa perusahaan besar untuk membantu melalui CSR pembangunan tower BTS. Kemarin saat kunjungan gubernur ke perusahaan Gunung Bayan, kami sampaikan bantuan pembangunan 6 tower BTS. Tentu saja kami sangat mengapresiasi hal ini, karena masyarakat sangat butuh,” ucap Faisal.
Digital Transformation Awards di Kaltim Versi Bankaltimtara
Apresiasi akan diberikan terhadap capaian penerapan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) dalam percepatan ekonomi dan keuangan digital. Bankaltimtara akan memberikan penganugerahan “Bankaltimtara Digital Transformation Awards” kepada kabupaten/kota.
Penyerahannya saat perayaan puncak HUT Kaltim ke-65 tahun. Direktur Bisnis dan Syariah Bankaltimtara, Hairuzzaman mengatakan penghargaan tersebut untuk kabupaten/kota di wilayah Kaltim berdasarkan perkembangan pencapaian ETPD periode 2021.
Penentuan pemenang penghargaan Bankaltimtara Digital Transformation Award sendiri berdasarkan lmplementasi Penggunaan Modul Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) yang sangat bagus dan terlengkap. Meliputi penerimaan pajak dan retribusi daerah pada berbagai ekosistem.
“Antara lain pasar tradisional, pariwisata, kesehatan, transportasi hingga inovasi yang dilakukan pemerintah daerah bersama Bankaltimtara,” kata Hairuzzaman, di Kantor Bankaltimtara Prioritas Samarinda, belum lama ini.
Pria kelahiran kota Balikpapan tersebut menyebutkan penganugerahan sebagai upaya untuk mendorong sinergitas seluruh pemerintah kabupaten/kota di Kaltim. Dari integrasi inilah nantinya akan memberikan manfaat dan mempermudah masyarakat dalam melakukan pembayaran pajak dan retribusi daerah.
“Jadi kita selama ini ingin mengembangkan cashless dalam rangka transaksi digital banking sesuai imbauan pemerintah. Seluruh pemerintah kabupaten/kota pun dalam hal ini kami harapkan melakukan transaksi kegiatan elektronifikasinya itu secara online. Dan diterapkan di dalam pemerintahannya,” tambahnya.
Lebih lanjut, Alumnus Sekolah Staf dan Pimpinan Bank (SESPIBANK) LPPI Jakarta ini mengungkapkan pihaknya bersama Pemprov Kaltim akan menyerahkan penghargaan. Yakni untuk pemenang di setiap kabupaten/kota itu mendapatkan plakat dan piagam. Pelaksanaannya pada 10 Januari 2022 di Kantor Gubernur.
Penghargaan tersebut hasil kolaborasi pemda bersama Bankaltimtara dengan dukungan dari Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Maka dia berharap tetap bersinergi untuk melakukan percepatan elektronifikasi transaksi keuangan Pemda.
“Masyarakat juga dapat memanfaatkan kemudahan-kemudahan dalam memenuhi kewajiban pembayaran pajak dan retribusi daerah. Serta Pendapatan Asli Daerah (PAD) semakin meningkat, sehingga pembangunan di daerah semakin berkembang,” tutupnya. (r1)