Seiring kian memudarnya pandemi Covid-19. Kepala Disdikbud Kaltim Anwar Sanusi terus mendorong perbaikan mutu SDM tenaga pendidik. Agar bisa mengejar ketertinggalan pembelajaran selama masa pandemi.
Nalarnews.id, Samarinda – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim Anwar Sanusi, diwakili Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Ketenagaan Disdikbud Kaltim Jasniansyah, membuka kegiatan pelatihan peningkatan kompetensi guru mata pelajaran ekonomi dan biologi jenjang SMA di Kaltim, Senin (23/5/2022) malam.
Kegiatan pelatihan peningkatan kompetensi ini akan berlangsung selama 6 hari dari 23-28 Mei 2022, di Hotel Ibis Samarinda. Di ikuti oleh sebanyak 118 orang, yang terdiri dari guru mata pelajaran biologi sebanyak 59 orang dan guru mata pelajaran ekonomi sebanyak 59 orang.
Dalam sambutannya Anwar Sanusi menyampaikan, Covid-19 yang terjadi di Tanah Air dalam dua tahun terakhir memberikan dampak luar biasa pada aspek kehidupan.Terutama dunia pendidikan.
Meskipun ada dampak positifnya, namun dampak negatif pandemi membuat dunia pendidikan mengalami learning loss (ketertinggalan pembelajaran) dan learning gap (kesenjangan pembelajaran).
Data dari Unicef menunjukkan, bahwa selama pandemi kegiatan PJJ (pembelajaran ajrak jauh di Jakarta dan Pulau Jawa 3,5 jam/hari. Sementara, di luar Pulau Jawa hanya 2,2 jam/hari.
“Bagaimana dengan Kaltim? Saya serahkan kepada bapak/ibu untuk menjawabnya. Banyak fenomena yang melatarbelakangi mengapa PJJ ini menjadi rendah,” tuturnya. “Tugas kitalah untuk kembali menyadarkan pentingnya pendidikan,” sambungnya.
Kepala Disdikbud Kaltim Anwar: Pengembangan Kompetensi Wajib
Anwar mengungkapkan, atas dasar hal tersebutlah, maka kegiatan pengembangan kompetensi ini dilakukan. Melalui kegiatan pengembangan kompetensi ini, Disdikbud Kaltim berharap agar guru-guru yang menjadi peserta dapat memanfaatkan kesempatan dengan baik.
Dengan saling berinteraksi dengan guru-guru dari kabupaten/kota lain dan berdiskusi. Guna sharing knowledge (berbagi pengalaman) dan meningkatkan kompetensi.
“Guru-guru juga dapat berinteraksi langsung dengan narasumber. Bisa menyampaikan permasalahan dan menerima hal-hal baru terkait pembelajaran di abad 21 dan revolusi industri 4.0. Selain itu, kesempatan ini juga dapat menjadi wadah untuk menerima dan memahami isu-isu aktual baru di bidang pendidikan. Sebagai contoh, kurikulum merdeka dan sebagainya,” paparnya.
Oleh karena itu, ia berpesan, agar para guru dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik. Agar materi yang di sampaikan dapat terserap dengan baik.
“Harapannya, agar ilmu yang di peroleh di sini dapat di aplikasikan di daerah masing-masing,” harapnya. (*/dns/adv/diskominfokaltim/red2)