Kerusakan jalan Kubar sendiri memang bukan masalah baru yang dikeluhkan masyarakat. Selain masalah kerusakan jalan Kubar, persoalan lain yang juga masih banyak dikeluhkan yakni terkait masih banyaknya daerah di Kubar yang belum mendapatkan setrum listrik.
Nalarnews.id, Samarinda – Persoalan infrastruktur memang masih menjadi persoalan klasik di Kaltim. Dari mulai kualitas jalan yang sangat buruk hingga masih banyaknya desa-desa belum tersentuh setrum listrik, menjadi masalah yang selalu dikeluhkan setiap tahunnya.
Hal itu pun yang juga banyak disampaikan anggota DPRD Kabupaten Kutai Barat (Kubar) saat bertemu anggota Komisi III DPRD Kaltim Ekti Imanuel, Rabu (19/1/2021). Pada pertemuan itu, ada banyak sekali persoalan pembangunan di Kabupaten Kubar yang disampaikan. Hadir mewakili DPRD Kubar pada pertemuan itu, ada Anita Theresia, Yahya Marthan, Sopiansyah, dan H Zainudin Thaib.
Dalam kesempatan tersebut, Ekti Imanuel mengungkapkan, pihaknya banyak membahas terkait pembenahan infrastruktur di Kabupaten Kubar. Yang mana diketahui, hingga kini jalur penghubung Samarinda ke Kabupaten Kubar masih dalam kondisi memperihatinkan, terutama kondisi jalan Kabupaten Kukar ke Kabupaten Kubar.
Keterbatasan APBD Pemkab Kubar menjadi salah satu kendala pembangunan di kawasan tempat kelahirannya itu. Kerusakan jalan Kubar di antaranya. Meskipun, ia juga menyadari, bahwa jalan tersebut merupakan wewenang pemerintah pusat.
“Artinya mereka menginginkan pemprov tidak kaku dengan itu. Mungkin, ada proses yang tadi sempat juga disampaikan, dapat menggunakan BTT (belanja tidak terduga) untuk mengatasi jalan yang rusak parah. Kalau menunggu APBN (lama), sementara kebutuhan jalan untuk saat ini,” kata dia.
Minimal, pihaknya berharap Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Rakyat (DPUPR-Pera) Kaltim, atau instansi terkait lainnya dapat mengantisipasi persoalan itu dengan menggunakan alat berat yang merupakan aset daerah. Setidak-tidaknya kerusakan jalan Kubar dapat dibenahi cepat tanpa menunggu rusak parah.
Selain Perbaikan Kerusakan Jalan Kubar, Pemerataan Setrum Listrik Juga Diharapkan
Selain itu, wakil rakyat dari Fraksi Gerindra ini juga menyampaikan, bahwa Pemkab Kubar mengharapkan pemerataan listrik di daerahnya. Sebab, hingga 2022 masih banyak kampung yang belum teraliri listrik.
“Mereka mohon provinsi juga bisa membantu. Dengan meminta subsidi anggaran, dalam proses perencanaan pembangunan listrik ini,” sebutnya.
Kemudian, masalah pertanian. Yanga mana Kubar banyak memiliki kawasan subur yang dimanfaatkan masyarakat menjadi lahan pertanian. Pemkab Kubar juga mengharapkan adanya bantuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
“Artinya dari pemprov dan pemerintah pusat gotong royong membantu dengan memberikan bankeu, maka pembangunan akan lebih ringan,” ujarnya.
Sementara sebagai wakil rakyat Daerah Pemilihan (dapil) Kubar dan Mahakam Ulu (Mahulu), Ekti mengungkapkan, telah seringkali mendorong dan menyampaikan persoalan-persoalan yang saat ini tengah dihadapi masyarakat Kubar.
Hanya saja, ia mengakui, aspirasi tersebut belum dapat ditindaklanjuti secara maksimal oleh eksekutif. Sementara sebagai anggota DPRD Kaltim, pihaknya hanya memiliki fungsi legislasi.
“Kadang-kadang pemerintah ini ada aturan yang menyulitkan. Tidak langsung eksekusi. Karena proses anggaran inikan ada prosedurnya. Kalau kami di dewan ini tupoksinya hanya legislasi,” sebutnya.
Untuk itu, ia juga mengharapkan, semua jajaran stakeholder Kubar, dari Pemkab hingga DPRD Kubar bahu membahu untuk terus menjalin hubungan baik serta mendorong dan memperjuangkan bankeu dari Pemprov Kaltim untuk pembangunan yang lebih maksimal. (*/dns/red2)