Nalarnews.id, Samarinda – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara kini sudah di depan mata. Menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang andal menjadi kewajiban. Hal itu pun yang kini sedang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim lakukan. Dalam menyongsong IKN Nusantara, Disdikbud ingin 221 SMK yang ada di Kaltim mempersiapkan diri membaca berbagai peluang industri di megaproyek itu.
Kepala Disdikbud Kaltim Anwar Sanusia menjelaskan, program revitalisasi SMK di Kaltim sedang pihaknya lakukan. Hal itu sekaligus untuk menjawab keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) maupun Gubernur Kaltim Isran Noor, menjadikan pendidikan SMK pusat keunggulan.
“Berdasarkan data pemerintah pusat, saat ini, ada sekitar 14 ribu SMK di Indonesia. Di Kaltim sendiri, kita punya sebanyak 221 SMK yang tersebar di 10 kabupaten/kota,” ungkap Anwar Sanusi melalui Kasi Peserta Didik dan Pembangunan Karekter SMK Disdikbud Kaltim, Surasa.
Namun demikian, Surasa mengakui, untuk mewujudkan revitalisasi SMK secara menyeluruh sebagai pusat keunggulan, memang tidak mudah. Ada proses panjang dan kebijakan yang mesti pihaknya persiapkan. Dari mulai kurikulum berbasis kebutuhan industri, sarana dan prasarana penunjang, anggaran, dan SDM pendukung.
“SMK di Kaltim masih cukup tertinggal bila membandingkannya dengan Pulau Jawa. Di Kaltim, SMK yang aksesnya siap hanya di perkotaan. Baik itu sarana dan prasarana, alat praktik, maupun tenaga pendidiknya,” tutur dia.
Meski begitu, berbagai kekurangan itu menjadi tantangan pihaknya. Terlebih dalam menyongsong IKN Nusantara. Kata Surasa, di antara upaya itu yakni menjadikan setiap SMK sebagai program atau pusat unggulan berdasarkan wilayahnya masing-masing.
“Sejak 2020, walau tidak semua SMK mendapatkan revitalisasi. Tapi setidaknya, SMK-SMK itu sudah bisa jadi pusat unggulan di wilayah mereka. Di Kaltim ini menarik. Pasarnya sangat dinamis. Peluang cukup terbuka. Dan proses pembenahan sedang kami lakukan,” cakapnya.
Pengembangan SMK di Kaltim Butuh Dukungan Banyak Pihak
Di tengah tantangan pembangunan IKN Nusantara, menyiapkan SDM unggul dan andal memang suatu keharusan. Disdikbud Kaltim menurut Surasa, bakal berusaha semaksimal mungkin untuk menyiapkan hal itu.
Namun demikian, untuk menuju ke situ, butuh dukungan banyak pihak. Misalnya saja, dalam pengembangan SMK sebagai pusat keunggulan SDM, butuh kesadaran dan partisipasi aktif dari para pelaku industri di Kaltim. Terutama dalam menyelaraskan kebutuhan lapangan kerja dan keterampilan serta keahlian lulusan SMK.
“Karena masalah SMK tidak bisa hanya kami yang menyelesaikannya. Melainkan butuh dukungan semua pihak, dari kalangan industri salah satunya,” imbuhnya.
Apalagi di Kaltim, menurut Surasa, industrinya sangat berbeda jauh dengan yang ada di Pulau Jawa. Di sana, katanya, dari industri besar hingga kecil tumbuh seiring sejalan. Sementara di Kaltim, rata-rata industri skala besar yang masih mendominasi.
“Makanya, untuk mencetak dan mendistribusikan SDM di Kaltim, perlu membaca dan menyesuaikan dengan kebutuhan pasar. Kebutuhan industri. Nah, kerja sama dengan industri ini yang kami harapkan. Supaya lulusan SMK di Kaltim terserap secara maksimal,” harapnya. (red2)