Nalarnews.id, Jakarta – Driver ojol berinisial MR (31) menerima orderan pengantaran sebungkus mi instan ternyata isi sabu 1 gram dari Kampung Ambon, Jakarta Barat. MR merasa curiga saat mengambil paket itu hingga kemudian memilih lapor polisi.
“Saya ada rasa feeling enggak enak saja, karena per gang menuju tempat pick up itu ada banyak sekali orang-orang timur,” kata MR dilansir detikcom, Selasa (2/7/2024) malam.
MR menjemput paket itu di Jalan Kristal, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Senin (1/7) sore. Lokasi penjemputan ada di gang-gang dan berbelok-belok. Setiba di lokasi, dia bertemu dengan pengirim paket. Menurut MR, pria itu berperawakan besar.
“Kemudian saya pick up, enggak langsung difoto (paketnya), kemudian saya bawa itu barang,” katanya.
Sepanjang gang saat menuju lokasi penjemputan, MR menjumpai banyak orang timur yang memegang ponsel dan catatan. Salah satunya bikin MR takut karena orang tersebut tiba-tiba menyebut motor yang dikendarainya.
“Orang itu nyebut ‘Genio hitam’ dengan nada agak kencang gitu, itu motor saya. Saya di situ merasa takut, pikiran saya, mohon maaf ya, Mata Elang,” katanya.
Nah setelah mengambil paket itu, MR langsung pergi. Karena perasaan tak enak, radius sekitar beberapa kilometer dari lokasi penjemputan, dia akhirnya membuka paket plastik itu.
“Terus saya jalan sekitar 1-2 kiloan, saya cek itu barang karena feeling saya sudah nggak enak. Lalu saya buka barang tersebut ternyata isinya 1 botol air mineral, sama satu lagi mi,” katanya.
Paket Mi Mencurigakan
Paket yang diterima MR ini dikantongi kresek yang di dalamnya ada sebotol air mineral dan kotak styrofoam. Karena merasa curiga, MR lalu mengintip styrofoam yang di dalamnya ternyata berisi sebungkus mi instan.
“Terus mi tersebut bungkusnya itu terbuka,” ucapnya.
Dia melihat di dalam mi instan itu ada benda dilakban hitam. Yang menurutnya itu bukan bumbu mi instan.
“Ternyata di dalamnya itu bukan yang saya pahami tentang bumbu mi, tapi yang saya lihat itu adalah barang lain, mungkin yang saya ini seperti sabu atau apa saya nggak tahu. Itu dilakban,” katanya.
Di situ MR semakin curiga. Dia kemudian berpikir mengapa ada orang memesan makanan sebungkus mi jauh-jauh dari Jalan Kristal ke Karang Tengah, Kota Tangerang. “Saya curiganya, kalau customer biasa kan masa iya beli mi instan sebungkus jauh-jauh ke sini gitu,” katanya.
Singkatnya, MR akhirnya memutuskan mencari kantor polisi. Akhirnya dia ke Polsek Palmerah dan melapor ke polisi. Kasus ini kini tengah diselidiki polisi. Polisi tengah melacak pemesan dan penerima paket.
“Satu bungkus mi instan. Kurang lebih 1 gram sabu,” kata Kasat Resnarkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Indrawienny Panjiyoga, kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Rabu (3/7/2024). (r1)