Nalarnews.id, Samarinda – Rencana pemerintah pusat untuk melaksanakan kembali mata pelajaran Pancasila. Mulai dari jenjang PAUD hingga perguruan tinggi, mendapatkan sambutan baik dari Pemprov Kaltim.
Pada prinsipnya, pembelajaran tersebut adalah bagian dari cinta tanah air, bangsa dan negara. Karena dengan memberikan pembelajaran tersebut, sejak usia dini hingga generasi muda, dapat lebih memahami bagaimana seharusnya berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila.
“Dulu sebenarnya sudah ada, yaitu Pendidikan Moral Pancasila atau PMP. Tapi, jika memang dilanjutkan kembali. Alhamdulillah bagus saja dan Pemprov Kaltim siap menyukseskannya,” ucap Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi.
Hadi berpesan, yang terpenting adalah bagaimana pengamalan dari pembelajaran tersebut. Sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mulai di lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan sosial lainnya.
Karena, lanjut Hadi, pembelajaran ini dilaksanakan bertujuan untuk kesadaran hidup bernegara. Maka dari itu, pembelajaran Pancasila wajib mendapatkan dukungan. Sehingga kecintaan terhadap bangsa dan negara tertanam dalam jiwa dan hati seluruh generasi muda.
“Jadi, kita siap saja melaksanakan pembelajaran tersebut. Karena, metode maupun kurikulumnya pemerintah pusat yang mengatur, semua kewenangan pusat. Prinsipnya, kita ikut menyukseskan program tersebut,” jelasnya.
Apa Itu Mata Pelajaran Pancasila?
Sejak lama, anak-anak di Indonesia telah di ajarkan pendidikan Pancasila di sekolah. Mulai Dari PMP (Pendidikan Moral Pancasila) hingga di ubah namanya menjadi PPKN (Pendidikan Pancasila dan Kewarganeraaan). Lalu Pendidikan Kewarganegaraan (PKN).
Sampai kini, upaya membangun jiwa Pancasila pada pelajar di Indonesia masih terus di gerakkan. Bahkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, menggagas program sekolah penggerak yang bertujuan menciptakan profil Pelajar Pancasila.
Lewat gagasan itu pula, pemerintah ingin mengatakan, bahwa meski sudah ada mata pelajaran pendidikan Pancasila. Namun sejatinya penghayatan terhadap nilai-nilai Pancasila tak cukup hanya di tanamkan melalui mata pelajaran tersebut.
Mengutip dari laman Kemdikbud, setidaknya ada enam profil Pelajar Pancasila yang ingin di wujudkan melalui mata pelajaran Pancasila, yakni:
Pertama, pelajar Pancasila adalah pelajar yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berakhlak mulia. Kedua, pelajar Pancasila ialah pelajar yang berkebhinekaan global. Ketiga, pelajar Pancasila adalah pelajar yang memiliki kemampuan gotong royong atau melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan sukarela, agar kegiatan yang di kerjakan dapat berjalan lancar dan ringan.
Keempat, pelajar Pancasila adalah pelajar yang bernalar kritis, yakni mampu secara obyektif memproses berbagai informasi dan membangun keterkaitan antara berbagai informasi, lalu menganalisis, mengevaluasi, dan menyimpulkannya. Kelima, pelajar Pancasila merupakan pelajar yang kreatif, yakni mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinil, bermakna, bermanfaat, serta berdampak. (*/pewarta/red2)