Nalarnews.id, Samarinda – Adanya perubahan kurikulum yang harus menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan dunia pendidikan saat ini, yang banyak mengandalkan teknologi digital. Membuat Tantangan menjadi seorang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) menjadi tidak mudah.
Sejak pandemi Covid-19, dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengembangkan Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan. Sebagai opsi tambahan dalam rangka melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) inilah yang menjadi tantangan bagi seluruh GTK di daerah-daerah, termasuk di Provinsi Kaltim.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim melalui Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMA Mispoyo mengatakan. Bahwa pihaknya memang sedang berupaya menyesuaikan aturan baru yang berasal dari pusat. Termasuk menyiapkan para guru untuk beradaptasi dengan kurikulum baru ini.
“Perubahan kurikulum ini memang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Dulu tidak ada handphone, sekarang semua pembelajaran apalagi saat covid, harus dibekali dengan smartphone. Itulah yang dicanangkan dalam Kurikulum Merdeka,” ujar Mispoyo.
Ia mengakui, di Kaltim memang belum seratus persen menerapkan Kurikulum Merdeka. Sebab, masih ada beberapa sekolah yang terkendala dengan internet. Namun, saat ini sudah ada sekolah penggerak yang bisa membantu sekolah-sekolah lainnya dalam penerapan IKM.
“Ada komunitasnya dari balai guru penggerak. Mereka yang akan sosialiasi lewat platform dan balai penjamin mutu pendidikan kaltim. Setiap dua minggu sekali guru-guru dari sekolah penggerak memberikan materi ada panduannya, melalui webinar,” tuturnya.
Diketahui saat ini penerapan Kurikulum Merdeka di Kaltim baru berjalan hingga 90 persen. Namun, Mispoyo memastikan, dari Disdikbud Kaltim memiliki komitmen terhadap GTK. Untuk mendukung pembelajaran mereka. Mulai dari pemberian laptop hingga menjamin kesejahteraan guru melalui kegiatan sertifikasi guru.
“Dengan pemberian laptop itu diharapkan bisa mendukung guru untuk melakukan pembelajaran melalui pembuatan video dan serta kami juga berharap setiap tahunnya ada peningkatan kesejahteraan guru,” tandasnya. (Adv/Aji/DisdikbudKaltim)