Nalarnews.id, Samarinda – Gerakan Pelajar Peduli Stunting (Pelajar Penting) yang dibentuk oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim mendapat respons positif dari Gubernur Kaltim, Isran Noor.
Tujuan dibentuknya Pelajar Penting tentu untuk memberi pemahaman dan edukasi bagi siswa SMA terkait stunting. Sebab mereka nantinya adalah calon pengantin (catin). Isran Noor sangat mengapresiasi program tersebut. Apalagi, Pelajar Penting merupakan ide dari Kabid Pembinaan SMA di Disdikbud Kaltim, Mispoyo.
Dalam sebuah video, Isran Noor menyampaikan dukungan tersebut. “Saya H Isran Noor Gubernur Kalimantan Timur mendukung konsep dan gagasan aksi perubahan tentang pelajar penting peduli stunting semoga sukses dan bermanfaat,” jelas Isran dalam video tersebut.
Mispoyo pun menyebutkan, latar belakang pihaknya tergerak membentuk program Pelajar Penting karena ada arahan dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Sebab keinginan untuk mencegah kasus stunting yang tinggi.
Sebagai informasi, tingkat prevalensi stunting di Indonesia pada 2021 sebesar 24,4 persen dan Kaltim ada di angka 22 persen. Menurut Mispoyo, para pelajar sangat membutuhkan edukasi terkait pencegahan stunting ini.
“Saya galakkan aksi ini, nantinya melakukan sosialisasi mengenai sekolah siaga kependidikan (SSK),” ucap Mispoyo.
Menyasar siswa SMA, Disdikbud Kaltim sadar betul oara siswa harus mendapat edukasi soal pencegahan stunting. Terlebih, salah satu faktor utama yang menyumbang tingginya angka kasus stunting karena adanya pernikahan anak.
“Karenanya ketika saya membekali pelajar penting dia jadi tahu dan mengerti. Ketika mereka sudah paham maka tugas para pelajar, memberikan edukasi dan saran positif kepada lingkungan sekitarnya, di situ perannya agar edukasi soal stunting bergaung,” bebernya.
Dalam waktu dekat, Disdikbud Kaltim segera membentuk komunitas Pelajar Penting di sekolah-sekolah se-Kaltim. Sembari berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim sebagai OPD mitra.
“Pelajar penting ini tidak membatasi SMA saja, tetapi SMK dan SLB bahkan SD SMP juga bisa ikut,” tutupnya. (Adv/Aji/Disdikbud Kaltim)