Melalui rakor kurikulum dan penilaian SMA se-Kaltim, Disdikbud Kaltim ingin mengadirkan tenaga pendidik yang berani berinovasi. Lewat rakor kurikulum itu, Sanusi juga berharap, agar tenaga pendidik terus meningkatkan kualitasnya.
Nalarnews.id, Samarinda – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim melalui Bidang Pembinaan SMA terus mendorong peningkatan dunia pendidikan di Kaltim. Salah satunya dengan menggelar Rapat Koordinasi Kurikulum dan Penilaian SMA se-Kalimantan Timur, bertempat di Novotel Balikpapan, pekan lalu.
Kegiatan tersebut berlangsung selama tiga hari, 7 hingga 10 Maret 2022, dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes). Menghadirkan 60 peserta dari unsur Kepala Cabang Dinas Wilayah se-Kaltim, Pengurus MKKS SMA Negeri dan Swasta, serta Pengawas SMA se-Kaltim. Serta menghadirkan langsung Kepala Disdikbud Kaltim Anwar Sanusi.
Kepala Bidang Pembinaan SMA Mispoyo menyampaikan, kegiatan tersebut bertujuan untuk menyelaraskan dan mensinergikan program-progam yang menjadi tanggung jawab Bidang SMA Disdikbud Kaltim dengan, seluruh elemen pendukungnya.
“Agar terjadi sinergitas dalam peningkatan kualitas dunia pendidikan, khususnya SMA di Kaltim. Harapannya agar kualitas SMA kita juga semakin baik,” kata dia.
Sanusi: Guru Harus Out of The Box!
Dalam sambutannya, Anwar Sanusi menyampaikan harapan, agar fasilitator/narasumber serta peserta dapat saling sharing dan guru dapat menciptakan karya yang out of the box.
“Saya harapkan para guru bisa lebih berani aktif dan kreatif dalam menciptakan karya yang out of the box, belajar lah untuk keluar dari zona nyaman tapi tetap dalam koridor pendidikan,” tutur Anwar.
Adapun narasumber kegiatan tersebut berasal dari Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Kaltim, dan Jajaran unsur terkait dari Disdikbud Kaltim.
Disdikbud Kaltim terus berupaya meningkatkan mutu serta kualitas dari setiap program pendidikan. Lebih-lebih di tengah perkembangan teknologi dan informasi yang saat ini begitu pesat. Sehingga, Disdikbud Kaltim merasa perlu untuk terus meningkatkan standar dan kualitas pendidikan.
Peningkatan itu sendiri bagi Disdikbud Kaltim, tidak hanya terjadi untuk pelajar, melainkan harus berawal dari tenaga pendidik dan penyelenggara pendidikan. Dengan demikian, maka kualitas pembelajaran secara otomatis akan meningkat. Hasilnya adalah lahirnya para pelajar yang memiliki daya saing. (*/dns/red2)