Nalarnews.id, Samarinda – Di 2023 nanti, Pemprov Kaltim melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim rencanakan ke Australia.
Hal itu disampaikan oleh Kepala DPMPTSP Kaltim, Puguh Harjanto dalam rapat persiapan pada Rabu (14/9/2022). Ada beberapa misi yang akan dibawa ke Negeri Kangguru itu. Yakni pengembangan pasar dan pengembangan kerja sama.
“Tadi ekspor ke Australia juga disampaikan terkait komoditinya. Kemudian ketika ada akselerasi pengembangan pasar, kami juga berharap adanya multiple effect dari kerja sama itu,” ucap Puguh.
Salah satu yang disinggung adalah soal peternakan. Ke depan, Kaltim melihat potensi bahwa tak melulu harus mengimpor daging sapi. Namun, industriliasasi sapi ini akan dipindahkan. Mulai dari pembiakan, penggemukannya, sampai ke pengalengannya. Skemanya akan disusun kemudian hari.
Lalu dari sisi pariwisata, pihaknya juga masih memilah dari sisi mana Australia masuk untuk berinvestasi. Sebab investasi asing itu memiliki limit terendah. Hal itu perlu jadi pertimbangan pihaknya.
Lalu soal pariwisata, Puguh pun berharap akan ada pengaruh pada tingkat kunjungan wisatawan dari Australia. Sebab selama ini Bali tetap mendominasi. Kaltim melihat adanya peluang bagus di sana. Namun, kolaborasi antar kementerian terkait juga belum ditindaklanjuti dengan dinas teknis yaitu Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim. Hal itu menurutnya harus segera diselesaikan.
“Kami dari DPMPTSP secara prinsip, kami membuka luasan pasar dan pengembangan area atau tujuan pelaku-pelaku investasi di Kaltim,” jelasnya.
Tahun depan, Kaltim ada target peningkatan realisasi investasi. DPMPTSP Kaltim pun sedang mengejarnya. Pun Berau menjadi potensi daerah yang akan digencarkan dalam hal investasi asing. Sebab mempunyai ragam destinasi wisata menarik.
Puguh menyebut, mengacu pada Rencana Induk Pengembangan Pariwisata (Reparda) Kaltim, Berau mempunyai kelebihan dibanding daerah lain. Hal tersebut pun akan dimaksimalkan oleh DPMPTSP Kaltim.
“Sebenarnya implementasinya bagus. Ketika pariwisata maju, maka banyak masyarakat yang ikut terlibat. Peningkatan masyarakat sekitar bisa bertambah,” bebernya.
Melihat banyaknya investor di bidang pariwisata asal Australia yang memilih Bali, Kaltim pun menandainya sebagai hal menarik. Jika preferensi wisata ada pada Bali, maka Kaltim berupaya untuk mengkoneksikan Bali dan Berau secara langsung. Tentu dengan cara menyediakan paket wisata.
Namun ada sejumlah PR lintas sektor yang harus diselesaikan. Mulai sisi transportasi, koneksi antar pulau, sampai destinasi juga harus dimaksimalkan. Dari sisi destinasi, Berau sudah sangat bagus. Namun dari sisi atraksi, harus dikembangkan lagi.
“Ini masih rapat konsolidasi. Apa yang akan harus kami angkat, di mana kami harus berkunjung, dan sebagainya. Teknisnya akan kami racik dan finalisasi nanti. Semoga ini bisa didukung juga dengan penganggaran nantinya,” tandas Puguh. (adv/DPMPTSPKaltim/fhj)