Nalarnews.id, Bontang – Dalam upaya meminimalkan dampak lingkungan, HokBen berkomitmen penuh untuk mengelola limbah yang dihasilkan. Mereka tidak hanya mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan, tetapi juga aktif dalam daur ulang. Serta, bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuan tersebut.
Sebagai restoran terkemuka di Indonesia, HokBen telah menunjukkan komitmennya terhadap lingkungan dengan terobosan yang luar biasa. Melalui kemitraan strategis dengan Rebricks dan Boolet, HokBen berhasil mengubah masalah sampah plastik menjadi solusi yang inovatif.
Kolaborasi HokBen dengan Rebricks membawa perubahan nyata. Lebih dari 50 gerai HokBen kini memamerkan desain interior yang ramah lingkungan dengan menggunakan “eco-roster” yang diolah dari sampah plastik mika bekas. Ini tidak hanya memperlihatkan kepedulian terhadap lingkungan tetapi juga memberi nilai tambah dalam desain interior gerai HokBen.
Hingga saat ini, lebih dari 5.200 kilogram sampah plastik mika telah diolah menjadi eco-roster, menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan dan inspiratif.
Manajemen BCM dan Area Manager Kalimantan Hokben Khairul Bashori mengatakan, Sampah sumpit sekali pakai dari gerai HokBen di area Jabodetabek tidak lagi menjadi masalah berkat kolaborasi HokBen dengan Boolet. Dalam kurun Januari hingga Oktober 2023.
“Lebih dari 10.000 kilogram sumpit bekas sekali pakai berhasil dikumpulkan dan diolah menjadi barang rumah tangga yang ramah lingkungan dan berkualitas,” jelasnya.
Inisiatif HokBen bukan hanya tentang mengurangi sampah tetapi juga mengubahnya menjadi produk bernilai yang mendukung gaya hidup berkelanjutan.
“Selain memastikan kepuasan pelanggan, HokBen juga mamastikan kebersihan lingkungan dari limbah,” ujarnya.
HokBen Berdayakan Masyarakat Lokal
Lebih lanjut, Khairul menegaskan bahwa HokBen merupakan perusahaan nasional yang berdiri pada 18 April 1985. Selain itu, HokBen juga telah mendapatkan sertifikat halal pada 2008, memastikan masyarakat aman untuk mengonsumsi makanan dari HokBen.
“Dulunya hoka-hoka bento, ada rebranding pada tahun 2013 berubah menjadi Hokben. Karena kata Hokben ini lebih dikenal masyarakat,” ucapnya.
Selain itu, HokBen juga memberdayakan masyarakat lokal untuk bekerja di sana. Tercatat, ada 22 pekerja, 14 diantaranya warga Bontang. Alasan mengapa masih ada warga luar daerah yaitu untuk melakukan pendampingan para pekerja baru. Paling tidak mereka akan didampingi selama 3-6 bulan ke depan.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bontang, Najirah menyampaikan apresiasinya terhadap kehadiran gerai tersebut yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap kunjungan wisatawan ke Bontang.
“Dari pemkot Bontang, kami mengucapkan terima kasih kepada HokBen, salah satu makanan khas Jepang yang sangat terkenal di Indonesia, atas pembukaan gerai baru di Kota Bontang,” ujar Najirah.
Lebih lanjut, Najirah menyampaikan harapannya terhadap dampak positif dari kehadiran gerai HokBen ini. “Saya berharap, pembukaan gerai HokBen di sini bisa meningkatkan pengunjung ke Bontang Citimall,” ungkapnya. (zul/red02)
Penulis: Pewarta
Editor: Redaksi02