Nalarnews.id, Balikpapan – Gerakan Anti Hoax Jurnalis Kalimantan Timur menggelar Sosialisasi Literasi Digital Menangkal Hoax di SMA 5 Balikpapan, Kamis (21/7/2022). Kegiatan ini sendiri menggandeng ratusan pelajar SMA dan SMK di Balikpapan sebagai generasi muda yang kerap termakan berita hoax.
Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber dari Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim Muhammad Faisal, Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Ya’qub dan Ketua Gerakan Anti Hoax Jurnalis Kaltim Charles Siahaan.
Dalam kesempatan itu, Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Ya’qub mengingatkan pelajar, agar informasi disaring terlebih dahulu sebelum disebarluaskan. Sebab, pennyebarluasan berita hoax akan mendapatkan sanksi pidana.
“Kita tidak boleh berdiam diri maka yang harus dilakukan saring sebelum sharing atau disebarluaskan,”ucapnya.
Lawan berita bohong itu caranya sebut Rusman ikut berpartisipasi menyampaikan kepada teman-teman bahwa berita bohong itu tidak baik merugikan dan jejak digital tidak bisa dihapus.
Saluran penyebaran berita hoax terbesar adalah melalui sosial media sebesar 92,40 persen, situs website 34,90 persen, televisi 8,70 persen sedangkan paling rendah radio 1,20 persen.
Lanjutnya, berita hoax terkait sosial politik paling tinggi ratingnya di tahun 2019 sebesar 91,29 persen. Dimana berita politik sering kali menjatuhkan.
“Hati-hati dalam meneruskan atau menyebarluaskan sebuah berita yang belum kita ketahui keaslian dan kebenaran berita,” pintanya.
Perlu diwaspadai terkait berita-berita hoax yang akan merajalela dan meningkat intensitasnya. Karena itu, pelajar harus dibekali ilmu dan pengetahuan yang lebih mendalam terkait disinformasi mengenai Pemilihan Umum nantinya.
“Mereka harus memahami dunia Media Sosial lebih dalam sehingga, mereka bisa menerima informasi dengan lebih bijak. Hoax jelang pemilu harus bisa mereka pilih dan pilah lebih teliti agar tidak mudah terprovokasi,” ucapnya.
Sementara, Kepala SMA Negeri 5 Balikpapan Imam Seger Suja’i mengatakan, kegiatan sosialisasi literasi digital menangkal hoax diharap dapat memberikan pencerahan generasi muda di Balikpapan. Agar tidak dapat terprovokasi terkait isu atau berita negatif yang baru di dengar.
“Jangan sampai kejadian beberapa tahun yang lalu terjadi lagi ketika siswa SMA dan SMK baku hantam membawa warga sekampung gara-gara bentrokan,”ucapnya.
Tugas pelajar saat ini sebutnya bisa menyampaikan kepada teman-temannya lewat forum-forum di sekolah masing-masing, sehingga memperkecil bahkan menghilangkan hoax di tengah-tengah masyarakat.
“Saya berharap kegiatan ini tidak sampai disini. Karena terus terang saja remaja-remaja kita banyak menerima informasi yang salah. Bahkan, informasi yang tahu-tahu tidak benar tetapi ikut terlibat di dalamnya,” ucapnya.
Dengan mendapatkan informasi ini targetnya pelajar tidak ikut-ikutan. Kemudian mencegah dan menginformasikan kepada teman-teman di sekolah masing-masing tentang bahaya dari hoax. (*/adv/diskominfokaltim/prb/ty)