Nalarnews.id, Samarinda – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim gerak cepat menggelar sosialisasi Pelajar Peduli Stunting (Penting). Melalui Kabid Pembinaan SMA, sosialisasi itu akhirnya terlaksana di SMA 8 Samarinda.
Sebagai langkah awal, Disdikbud Kaltim turut melibatkan Paskibraka Nasional asal Kaltim. Mereka adalah Muhammad Remyza Baihaqi, siswa dari SMA 2 Samarinda yang menjadi wakil Kaltim di Paskibraka Nasional 2022 dan Raissa Radinka Putri Syailendra dari SMA 3 Samarinda yang juga pernah mewakili Kaltim di Paskibraka Nasional 2021.
Keduanya dilibatkan bukan tanpa alasan. Kabid Pembinaan SMA Disdikbud Kaltim, Mispoyo menjelaskan Remyza dan Raissa bisa menjadi contoh bagi siswa lain. Selain sebagai Duta Pancasila, keduanya juga sudah menorehkan prestasi secara nasional.
“Selain berprestasi, secara fisik mereka punya badan yang sehat dan tinggi. Biasa terapkan pola hidup sehat. Ini bisa jadi contoh orang yang bebas stunting. Pengetahuan stunting ini juga kurang banyak yang tahu,” ungkap Mispoyo.
Disdikbud Kaltim berharap, dengan adanya sosialisasi Pelajar Penting di SMA 8 Samarinda ini juga bisa menciptakan generasi yang bebas stunting. Apalagi, para pelajar ini merupakan calon pengantin (catin).
Selain berprestasi, Remyza dan Raissa juga dinilai mempunya fisik yang bagus. Sikapnya juga baik dan keduanya mempunyai pengetahuan yang mumpuni. Mispoyo berharap, siswa SMA 8 Samarinda juga bisa melakukan hal yang sama. Salah satu contohnya dengan bergabung ke ekskul Paskib.
Sosialisasi Pelajar Penting terus dilakukan. Tak hanya SMA 8 Samarinda, sosialisasi juga dilakukan di SMA 2 Samarinda dan SMA 11 Samarinda, serta SMA Al-Ishlah. Mispoyo menyebut, sosialisasi ini juga disebarluaskan ke guru-guru penggerak. Nantinya, sekolah-sekolah di kabupaten dan kota lain juga akan menyusul.
“Ke depannya kami ingin di seluruh SMA, SMK bahkan SLB di Kaltim bisa mengetahui pelajar yang peduli stunting,” lanjut Mispoyo.
Dalam waktu 2 bulan ke depan, sosialisasi Pelajar Penting terus dilakukan. Bahkan pada tahun ini, Disdikbud Kaltim ada rencana mengadakan rapat koordinasi (rakor) yang dihadiri kabupaten dan kota. Para kepala sekolah dan siswa diharapkan terlibat.
“Disdikbud mengedukasi seluruh pelajar, biar terbebas dari stunting, dia adalah calon pengantin mulai menerapkan hidup sehat sekarang, nanti ketika dia sudah nikah, dia sudah hidup sehat dan bebas dari stunting,” tutupnya. (adv/Aji/Disdikbud Kaltim)