Nalarnews.id, Kukar – Kebudayaan menjadi bagian dari identitas dan ciri sebuah bangsa dan negara. Dari kebudayaan, nilai-nilai luhur tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim pun cukup menyadari pentingnya menjaga dan melestarikan kebudayaan tersebut, di antaranya tarian kuda gepang.
Terbaru, Disdikbud Kaltim berencana mengusulkan sejumlah kebudayaan Tanah Benua Etam, sebutan Kaltim, agar masuk dalam warisan budaya tak benda (WBTB). Salah satu yang masuk dalam kajian itu, yakni kebudayaan Tarian Kuda Gempang asal Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Disdikbud Kaltim, Yekti Utami mengatakan, tarian kuda gepang adalah salah satu budaya yang hampir punah dan perlu adanya perlindungan. Untuk itu, pihaknya akan mengusulkan tari kuda gepang untuk menjadi WBTB di Kota Raja, kata lain Kutai Kartanegara.
“Kami juga sudah berdiskusi dengan camat Muara Muntai, agar memberikan ruang bagi kesenian ini untuk berekspresi. Serta memperhatikan sarana yang mereka pakai, seperti sound sistem, alat musik, dan kalender event berkaitan dengan kebudayaan di Muara Muntai. Apalagi tarian kuda gepang adalah salah satu kesenian yang masih eksis dan di minati generasi muda di Muara Muntai,” kata dia.
Ia mengungkapkan, sebenarnya pihaknya berencana mengusulkan tarian ini sebagai WBTB sejak jauh hari. Namun, ternyata pihaknya memiliki beberapa kendala dalam prosesnya, sehingga terjadi keterlambatan.
Yekti mengakui, ternyata pengusulan kesenian tersebut seharusnya sudah terdaftar di awal tahun ini. Untuk itu, karena Bidang Kebudayaan baru melakukan persiapan untuk pengusulan tersebut. Maka tarian kuda gepang baru akan di daftarkan awal tahun 2023.
“Karena syarat untuk pendaftaran WBTB harus ada kajian ilmiah, video, dan foto. Kajian ilmiahnya sebenarnya sudah ada dari FIB, namun perekaman dan fotonya yang kurang. Sementara batas pendaftaran awal Januari. Kendala kami karena sulitnya mendapat informasi itu. Makanya baru mulai perekaman untuk didaftarkan tahun depan,” jelasnya.
Mendaftarkan Tarian Kuda Gepang ke WBTB
Yekti juga menyampaikan komitmen, untuk terus berupaya mengumpulkan kesenian daerah di Kaltim, kemudian mendaftarkannya sebagai WBTB. Tidak hanya tarian kuda gepang, namun juga kesenian lainnya yang belum terdaftar dan memiliki sertifikat.
Hal ini agar kesenian daerah di Kaltim tetap terjaga, terlindungi, terlestarikan, dan tidak di caplok daerah lain. Sebab, rata-rata kebudayaan di Indonesia memiliki kemiripan antara satu daerah dan daerah lainnya.
“Walaupun memang dalam prosesnya banyak kendala. Karena minimnya literasi dan jejak digital, seperti foto maupun video,” ungkapnya. (*/dns/red2)