Nalarnews.id, Moskow – Uni Eropa (UE) berencana menjatuhkan hukuman ‘terkuat, paling keras’ kepada Rusia yang baru saja melakukan invasi ke Ukraina.
Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menargetkan kondisi yang stabil di Eropa dan seluruh tatanan perdamaian internasional. Atas alasan tersebut, UE akan meminta pertanggungjawaban Presiden Vladimir Putin.
“Kami akan memberikan paket sanksi besar-besaran dan akan mendapat persetujuan dari para pemimpin Eropa,” kata Von Der Leyen dikutip dari AP.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengatakan rancangan sanksi tersebut adalah yang paling berat dibandingkan hukuman-hukuman lain.
Von Der Leyen mengatakan sanksi besar dan terarah yang akan disodorkan kepada pemimpin-pemimpin Uni Eropa akan menyasar sektor strategis ekonomi Rusia dengan memblokir akses ke teknologi dan pasar yang merupakan kunci bagi negara tersebut. Dia yakin, jika sanksi tersebut mendapat persetujuan, maka basis ekonomi Rusia akan melemah.
“Selain itu kami akan membekukan aset Rusia di Uni Eropa dan menghentikan akses bank Rusia ke pasar keuangan Eropa,” ucap Von Der Leyen.
Keputusan Putin mengumumkan invasi ke Rusia pada Kamis (24/2) menuai sorotan dan protes dari segala penjuru dunia. Bahkan tak sedikit pemimpin-pemimpin negara mengutuk Rusia.
Setelah Putin memerintahkan operasi militer di wilayah Donbas yang terletak di timur Ukraina, suara ledakan terjadi di beberapa kota di Ukraina. Hingga Kamis siang waktu setempat Rusia dan Ukraina pun sudah terlibat pertempuran di beberapa lokasi. (r1)