Nalarnews.id, Samarinda – Untuk membudayakan pantun, Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim, Hadi Mulyadi minta Disdikbud Kaltim gelar lomba pantun.
Pantun bukanlah hal yang baru. Sebagian besar masyarakat Indonesia familiar dengan pantun. Yakni berupa jenis puisi lama yang di dalamnya memuat sampiran dan isi.
Hadi Mulyadi pun melihat potensi dari pantun yang sangat besar. Disebutkan olehnya, pantun sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya dari Indonesia dan Malaysia.
“Oleh karena itu berpantun bagi bangsa Indonesia menjadi suatu kewajiban, dan tolong bapak kepala dinas pendidikan, kabupaten dan kota juga disampaikan agar anak-anak kita diajarkan untuk berpantun,” jelas Hadi beberapa waktu lalu di hadapan awak media.
Dia berharap, adanya kebiasaan berpantun di tengah anak-anak dan anak muda mampu mempengaruhi kehalusan budi dan kelancaran dalam berbicara. Sekolah-sekolah juga diharapkan bisa melestarikan kebudayaan berpantun itu. Hal ini tentu jadi tugas selanjutnya yang harus dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim.
Pun Pemprov Kaltim memiliki keinginan penuh untuk mengembangkan sastra, terutama pantun. Apalagi, melihat betapa pentingnya para siswa-siswi di sekolah untuk mengenal budaya tersebut. “Kepada bapak kepala Disdikbud Kaltim, nanti adakan lomba pantun se-Kaltim,” ujarnya.
Pun Kepala Disdikbud Kaltim, Muhammad Kurniawan juga merespons positif atas usulan diadakannya lomba berpantun dan mengembangkan budaya berpantun di lingkungan sekolah.
Kurniawan menyebut, pihaknya akan segera berkoordinasi di internal Disdikbud Kaltim untuk membicarakan hal tersebut. Termasuk dengan pihak kabupaten dan kota.
“Kami koordinasikan dan ini sangat bagus program yang diminta pak wagub guna meningkatkan kreativitas siswa-siswi sekolah kita sejak dini untuk seni sastra, khususnya pantun,” tutupnya. (adv/disdikbudkaltim/aji/r1)