Nalarnews.id, Bontang – ASN Pemerintah Kota Bontang patut berbangga. Berdasar rilis data Badan Kepegawaian Negara (BKN) pada Awal Juni 2024, profesionalitas ASN Kota Bontang yang diukur melalui Indeks Profesionalitas ASN (IP ASN) raih hasil mentereng.
Bagi Kota Bontang sendiri, perolehan ini adalah rekor tertinggi nilai IP ASN yang pernah dicapai sepanjang 24 Tahun penyelenggaraan birokrasi pemerintahan di Kota Taman, bahkan merupakan peringkat 1 terbaik untuk kategori Pemerintah Kabupaten/Kota se-Regional Kalimantan.
Lantas berapa nilai profesionalitas yang ASN Pemkot Bontang peroleh? Bagaimana Upaya ASN Pemkot Bontang hingga bisa raih capaian setinggi itu?
Dilansir dari Laman Website Badan Kepegawaian Negara, IP ASN adalah indeks data statistik yang menggambarkan kualitas ASN berdasarkan 4 dimensi, yakni: kualifikasi pendidikan, kompetensi, kinerja, dan kedisiplinan seorang ASN dalam melaksanakan tugas jabatannya.
Mengacu pada definisi tersebut, maka tingginya nilai IP ASN di sebuah daerah terjadi karena: Pertama, semakin tingginya rata-rata kualifikasi Pendidikan ASN. Kedua, semakin banyaknya pengembangan kompetensi yang diikuti oleh tiap ASN.
Ketiga, semakin tinggi predikat kinerja yang diperoleh tiap ASN dari atasannya dalam hal ini berupa penilaian SKP dan yang keempat, semakin minimnya pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh ASN berdasar implementasi PP 94 Tahun 2021 tentang Disiplin PNS.
Atas keempat indikator yang dinilai tersebut, BKN mengganjar ASN Pemkot Bontang dengan nilai 71,70 atau masuk kategori profesionalitas sedang.
Yang membanggakan, capaian nilai tersebut telah menempatkan seluruh ASN Pemkot Bontang sebagai 3 (Tiga) Besar Peraih Nilai IPASN tertinggi dari 46 Pemerintah Propinsi, Kabupaten/Kota se-Regional VIII Kalimantan.
Lebih hebatnya lagi, nilai tersebut diprediksi akan terus melejit dikarenakan masih terdapat 81 perangkat daerah/unit kerja yang masih dalam proses penginputan nilai pada dimensi kompetensinya.
“Iya, masih di angka 71 dan terus beranjak naik. Nilai Dimensi Kompetensi (Data-data pelatihan, seminar, sosialisasi yang diikuti tiap ASN) pada 81 unit kerja masih dinilai dan Kita saat ini memuncaki IP ASN pada kategori kabupaten/kota di wilayah kerja Regional VIII,” tutur Sekretaris Daerah Kota Bontang, Aji Erlynawati menyampaikan rasa bangganya.
Di sela kegiatan lainnya, Asisten Administrasi Umum, Akhmad Suharto tak lupa menyampaikan terima kasih kepada Walikota Bontang yang pada Tahun 2023 lalu mengeluarkan kebijakan pengembangan kompetensi yang menyentuh lingkup aparatur pemerintah daerah.
“Tahun 2023 lalu, Pemkot Bontang bahkan dianugerahi Terbaik 1 Pengembangan Kompetensi pada Ajang BKN Award,” imbuh Akhmad Suharto.
Ia juga menyebut, kebijakan wali kota yang sangat baik ini lantas dijemput bola oleh BKPSDM yang menurunkan Tim Pengumpulan Data Kompetensi IP ASN hingga ke seluruh perangkat daerah dan unit kerja.
Ditemui di Gedung Graha Taman Praja, Kepala BKPSDM Kota Bontang, Sudi Priyanto membenarkan adanya Tim Pengumpulan Data Kompetensi tersebut. Sudi menambahkan bahwa sebenarnya terdapat 2 (dua) tim yang diturunkan pihaknya untuk mengoptimalkan pencapaian nilai IP ASN tahun ini. Tim pertama, adalah Tim Pendampingan Penilaian Kinerja yang sukses dalam mengawal proses penilaian SKP melalui e-Kinerja ASN secara digital, sehingga dimensi kinerja IP ASN menyumbang torehan angka sebesar 25,47 atau naik 4 poin dari tahun 2023 lalu. Adapun Tim kedua, adalah Tim Pengumpulan Data Kompetensi yang beranggotakan 104 orang Admin Data dari seluruh Perangkat Daerah/Unit Kerja se-Kota Bontang.
“Ke-104 orang ini bergerak di hulu menyisir seluruh data pengembangan kompetensi yang diikuti para rekan-rekan sejawatnya pada 2023 lalu,” sebut Sudi.
Sudi pun membeberkan fakta bahwa di zona hilir pihaknya (BKPSDM) menyiapkan Pranata Komputer mumpuni untuk mengolah data-data pengembangan kompetensi yang terkumpul dari hulu tersebut. Termasuk juga data kinerja yang diukur dari penilaian kinerja ASN oleh masing-masing atasannya.
“Sinergitas Tim yang bekerja mulai dari hulu hingga ke hilir menjadi kunci agar data ini sepenuhnya bisa dinilai oleh BKN melalui aplikasi SIASN. Semoga tidak ada data tercecer. Dan Hal yang sangat penting juga adalah agar pencapaian IPASN yang sudah baik ini, harus dapat dibuktikan dengan semakin berkualitasnya pelayanan publik yang diberikan oleh seluruh ASN Kota Bontang. Masyarakat harus merasakan manfaatnya atas kinerja dan layanan profesional ASN,” tutup Sudi. (r1)