Nalarnews.id, Balikpapan – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akhrinya merampungkan konstruksi Jembatan Pulau Balang di Kalimantan Timur (Kaltim).
Kehadiran jembatan ini kian mempermudah akses ke IKN Nusantara karena menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara.
Jembatan ini membutuhkan waktu yang lama untuk selesai karena telah di bangun sejak tahun 2015 silam. Biaya konstruksi yang di habiskan sebesar Rp 1,4 triliun.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, dengan adanya jembatan tersebut, maka jarak tempuh dari Balikpapan ke Penajam Paser Utara bisa di persingkat.
“Semula dari Balikpapan ke Kabupaten Penajam Paser Utara butuh waktu 4 jam karena harus memutar dengan jarak sekitar 80 km. Adanya jembatan membuat jarak lebih pendek yakni sekitar 30 km sehingga perjalaan hanya memakan waktu 1 jam,” ujar Basuki melalui situs resmi Kementerian PUPR.
Selain sebagai penghubung jaringan jalan poros selatan Kalimantan. Menurut Basuki, Jembatan Pulau Balang juga mendukung rencana pembangunan Pelabuhan Peti Kemas Kariangau dan kawasan industri Kariangau.
Jembatan tipe cable stayed ini di bangun berdasarkan kerja sama antara Kementerian PUPR dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Serta Pemerintah Kabupaten Penajam serta Kabupaten Penajam Paser Utara.
Proyek pembangunan yang di lakukan yakni jembatan utama sepanjang 804 meter, jembatan pendekat sepanjang 167 meter, dan jalan akses sepanjang 1.807 meter.
Pembiayaan konstruksi Jembatan Pulau Balang memanfaatkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada Tahun Anggaran 2015-2021 senilai Rp 1,4 triliun.
Dalam proyek ini, kontraktor pelaksana pembangunan Jembatan Pulau Balang adalah Hutama Karya, Adhi Karya dan Bangun Cipta (KSO).
Bertindak sebagai Konsultan Supervisi dalam proyek ini adalah PT. Adiya Widyajasa KSO, PT. Wira Widyatama, dan PT. Hanata. (red2)
Sumber: Kompas.com