Nalarnews.id, Bontang – Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Bontang menyelenggarakan Pelatihan Evaluasi Hasil dan Manfaat Pengembangan Kompetensi di Lingkungan Pemkot Bontang, selama dua hari yakni 23-24 September 2024, di Ruang auditorium Hotel Grand Equator Bontang.
Kegiatan tersebut merupakan wujud pengelolaan manajemen yang melibatkan peran serta seluruh ASN sebagai peserta maupun penyelenggara kegiatan pengembangan kompetensi.
Layaknya program kegiatan yang mengikuti proses manajemen yang ideal, demikian pula pengembangan kompetensi yang dilaksanakan bagi ASN disamping didasarkan pada perencanaan kebutuhan, pelaksanaan dan monitoring, juga sangat penting untuk dilakukan evaluasi.
Pelatihan dibuka Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Bontang Akhmad Suharto yang diikuti peserta dari perwakilan seluruh perangkat daerah, UPT, dan kelurahan se-Bontang. Narasumber yang dihadirkan dari Puslatbang KDOD LAN, Veronica Hanna Naibaho dan M Abdi Rahman.
Dalam sambutannya, dia menyampaikan bahwa dengan strategi yang tepat, pengembangan kompetensi dapat memberikan manfaat yang besar dalam meningkatkan kualitas dan profesionalisme ASN.
Identifikasi kebutuhan, penyusunan program yang terstruktur, pelibatan ahli, metode pembelajaran variatif, peningkatan kapasitas digital, evaluasi, dan pengembangan soft skills adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan kompetensi ASN.
“Dengan demikian, diharapkan ASN mampu memberikan pelayanan yang lebih baik dan siap menghadapi tantangan masa depan,” tegasnya.
Setelah pengembangan kompetensi dilaksanakan, evaluasi dan monitoring perlu dilakukan untuk menilai efektivitas pelatihan. Umpan balik dari peserta juga sangat penting untuk perbaikan program di masa mendatang. Evaluasi hasil pengembangan kompetensi adalah salah satu fungsi dalam tahapan kontrol suatu proses manajemen penyelenggaraan pengembangan kompetensi.
Evaluasi pengembangan kompetensi juga merupakan suatu kegiatan untuk mengukur tingkat keberhasilan proses berlatih-melatih secara obyektif, dapat dipercaya (reliable) dan sahih atau absah (valid) yang dilakukan setelah selesai melaksanakan pengembangan kompetensi.
“Evaluasi ini sangat penting agar kita dapat mengetahui sejauh mana pengembangan kompetensi yang telah dilaksanakan mampu memberikan manfaat dan kontribusi terhadap peningkatan keterampilan, pengetahuan, dan kinerja kita sebagai ASN,” ungkap Suharto.
Sementara itu, dalam laporan yang disampaikan Kepala BKPSDM Bontang Sudi Priyanto bahwa kita memerlukan penyelenggaraan evaluasi ini guna mendapatkan feedback dari seluruh skateholders. Sehingga disamping pengembangan kompetensi dapat dilaksanakan sesuai kebutuhan perangkat daerah, juga mampu menyusun kurikulum materi yang sesuai dengan perkembangan jaman, peraturan terbaru, dan adaptasi terhadap inovasi yang tumbuh dan berkembang di masyarakat.
“Melalui kegiatan ini, kita semua dapat mengetahui cara-cara yang efektif dalam melakukan evaluasi seluruh pengembangan kompetensi yang dilaksanakan oleh ASN di masing-masing perangkat daerah dan unit kerja,” jelasnya.
Yakni meliputi bagaimana waktu yang tepat untuk mengevaluasi. Karena banyak jenis pelatihan soft skill yang biasanya butuh waktu lama untuk mengetahui perubahan yang muncul sebagai hasil manfaat dari pengembangan kompetensi yang diikuti.
Lalu evaluasi cara mengukur keberhasilan dan kegagalan penyelenggaraan pengembangan kompetensi. Serta variabel dan indikator yang digunakan dalam evaluasi, format tabel isiannya, pengukuran statistik, siapa yang berhak dan berwenang untuk melakukan evaluasi, dan posisi dan peran lembaga penyelenggara pelatihan pasca pelatihan.
Evaluasi selanjutnya apakah ada evaluasi kurikulum, bagaimana cara meningkatkan kualitas penyelenggaran pengembangan kompetensi, bagaimana melakukan tindaklanjut hasil evaluasi, dan lain-lain.
“Sehingga Analisis Kebutuhan Pengembangan Kompetensi (AKPK) yang ditindaklanjuti dengan penyelenggaraan pengembangan kompetensi dapat memberikan hasil yang maksimal terhadap outcome yang diraih,” tutupnya. (r1)