Nalarnews.id, Bontang – Dalam Pelepasan Pelatihan Revolusi Mental untuk Penguatan Budaya yang Bersih, Melayani, dan Responsif Bagi Lurah dan Kepala UPT di Lingkungan Pemerintah Kota Bontang yang resmi dilepas pada Senin (14/11-2022) secara virtual menggunakan aplikasi Zoom Meeting, Kepala Puslatbang KDOD LAN Dr. Muhammad Aswad, M.Si mengingatkan seluruh peserta agar dapat menyadari fakta bahwa kota Bontang yang menjadi bagian dari Provinsi Kaltim adalah salah satu daerah yang akan menjadi daerah penyangga IKN yang baru.
Salah satu cara yang menurut Aswad harus dilakukan adalah dengan menjadikan pembelajaran yang didapatkan dari pelatihan ini sebagai strategi untuk menyebarkan perubahan positif di lingkungan kerja masing-masing.
“Jangan sampai kita jadi penonton di wilayah kita sendiri. Siapkan diri untuk menjadi ASN yang memiliki budaya yang bersih, melayani, dan responsif, agar dianggap memiliki kemampuan dan kompetensi yang mumpuni sebagai ASN di salah satu daerah penyangga IKN yang baru,” tutur Aswad.
Menurutnya, budaya yang bersih, melayani, dan responsive adalah tiga kunci utama yang memegang peranan penting untuk kemajuan sebuah daerah dalam hal pelayanan publik.
“Birokrasi yang bersih, kaitannya dengan integritas. Melayani, kaitannya dengan salah satu fungsi ASN sebagai pelayan publik. Dan terakhir responsive, dimana kita dituntut untuk bisa memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat dengan cepat dan tepat,” imbuhnya lagi.
Lebih jauh Aswad juga menekankan pada peserta agar tidak menjadikan pembelajaran yang didapatkan dari pelatihan ini sebagai azimat dan kenang-kenangan saja, tetapi justru untuk menjadikannya sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, sehingga akhirnya menjadi budaya yang akan membawa Bontang lebih maju dan berkembang.
“Salah satu yang pernah saya baca berjudul Perubahan Kecil Yang Bisa Memberikan Hasil Luar Biasa, saya kira sesuai dengan pesan yang ingin saya sampaikan kepada anda semua,” ujarnya.
Saya yakin, ketika anda menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi produk pembelajaran dalam pelatihan ini, itu artinya anda telah melakukan perubahan. Walaupun skalanya kecil, tetapi Ketika telah membudaya, maka akan jadi hal yang besar. Membangun revolusi mental adalah sebuah keniscayaan, semua tergantung apakah kita mau maju atau tidak” tegas Aswad.
Dalam momen pelepasan ini, Kepala BKPSDM Kota Bontang Drs. Sudi Priyanto,M.Si juga turut hadir dan memberikan sambutannya. Ia mengingatkan Kembali kepada seluruh peserta terkait pesan dan harapan dari Walikota dan Wakil Walikota Bontang, yang menginginkan agar pelatihan ini menjadi sebuah media untuk merubah cara pandang, cara fikir, dan cara kerja para ASN di Pemkot Bontang untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.
“Melalui ASN yang memiliki semangat, gotong royong, serta etos kerja yang baik, Bontang pasti bisa menjadi kota yang hebat dan beradab” tutur Sudi.
Hasil pelatihan ini akan dilaporkan kepada Walikota dan Wakil Walikota. Tinggal bagaimana menjadikan perubahan sebagai budaya di tempat kerja masing-masing.
“Memang masih banyak PR kita yang harus direspons dengan cepat. Tetapi melalui Bapak Ibu semua sebagai Lurah dan Kepala UPT yang memiliki peran dan posisi yang strategis, kami berharap kita semua bisa membawa seluruh lingkungan kerja masing-masing untuk berubah menjadi lebih baik. Sebagaimana kita ketahui, bahwa keberhasilan sebuah daerah atau negara, selalu diawali dengan membangun kualitas mental aparatur yang baik,” jelasnya lagi.
Pada kesempatan tersebut atas nama Pemerintah Kota Bontang, Sudi mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Kepala Puslatbang KDOD LAN beserta seluruh jajaran, yang telah berkenan bekerjasama menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Revolusi Mental ini, bahkan khusus Kota Bontang ini adalah kelas yang kedua, setelah sebelumnya para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama juga telah lebih dulu melaksanakan dan menuntaskannya. Walaupun disela-sela kesibukan dan padatnya kegiatan pelatihan dan tugas fungsi lain yang dilaksanakan oleh Puslatbang KDOD LAN.
“Kami juga mengucapkan selamat kepada seluruh peserta yang telah mengikuti kegiatan ini, dengan segala dinamikanya untuk mengatur waktu sedemikian rupa, sehingga tugas keseharian tetap dapat terlaksana seiring dengan proses pembelajaran dari awal hingga berakhir pada hari ini. Terlebih kelurahan dan UPT merupakan garda terdepan pelayanan yang langsung berhubungan dengan masyarakat,” tutur Sudi.
Pelatihan yang dilaporkan oleh Koordinator Pelatihan dan Pengembangan Dr. Rahmat, MA ini diikuti oleh 30 orang peserta dengan komposisi 15 orang peserta adalah Lurah, dan 15 orang lainnya adalah Kepala UPT ini menghasilkan 29 orang peserta yang masuk dalam kualifikasi Kompeten, dan 1 orang lainnya Tidak Kompeten. Seluruh peserta yang masuk dalam kualifikasi Kompeten berhak untuk mendapatkan Sertifikat, dan 1 orang yang Tidak Kompeten akan diberikan Surat Pernyataan dari Puslatbang KDOD LAN. (r1)