Nalarnews.id, Jakarta – Pemerintah menargetkan pembangunan Bendungan Sepaku Semoi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) rampung di awal 2023. Bendungan ini nantinya menjadi suplai air baku untuk ibu kota negara (IKN) Nusantara di Kaltim.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menerangkan, pihaknya tengah mempercepat pembangunaan Bendungan Sepaku Semoi. Pekerjaan fisiknya ditargetkan selesai pada awal tahun 2023 dan pengisian awal atau impounding ditargetkan pertengahan tahun 2023.
Kata dia, kehadiran bendungan ini untuk memenuhi kebutuhan air baku dan pengendalian banjir di kawasan Ibu Kota Negara Nusantara atau IKN. “Dengan adanya Bendungan Sepaku Semoi penyediaan air baku IKN masih cukup hingga 2030,” terangnya.
Basuki mengurai, bendungan seluas genangan 280 hektare dan kapasitas tampung 10,6 juta m3 ini sudah cukup lama direncanakan cukup lama. Khususnya untuk memenuhi kebutuhan air baku Kota Balikpapan. Selanjutnya dengan adanya IKN akan dioptimalkan untuk penyediaan air baku berkapasitas 2.500 liter per detik dan mereduksi banjir sebesar 55 persen.
Saat ini konstruksi Bendungan Sepaku Semoi mencapai 45 persen. Progres ini meliputi pekerjaan penyiapan bangunan pelimpah, bangunan pengelak, dan tubuh bendungan meliputi main caver dam. Bendungan dikerjakan dengan skema kontrak tahun jamak hingga tahun 2023 senilai Rp556 miliar. Dengan kontraktor pelaksana PT Brantas Abipraya- PT Sacna- dan PT BRP (KSO).
Bangun Bendungan Batu Lepek dan Bendungan Selamayu
Selain Bendungan Sepaku Semoi, Kementerian PUPR juga akan membangun Bendungan Batu Lepek yang berpotensi untuk memenuhi kebutuhan air baku sebesar 5.000 liter per detik. Serta Bendungan Selamayu dengan potensi air baku sebesar 3.950 liter per detik. Studi kelayakan Bendungan Batu Lepek telah dilakukan pada tahun 2020 dan Bendungan Selamayu pada tahun 2021.
“Ke depan kami juga akan tambah dengan membangun Bendungan Batu Lepek dan Bendungan Selamayu, sementara untuk pengendalian banjir di IKN jaringan drainasenya sedang kita desain untuk segera dikerjakan,” beber Basuki.
Sebagai informasi, di Kaltim telah ada enam tampungan air. Yakni Bendungan Manggar di Balikpapan dengan kapasitas tampung 14,2 juta meter kubik, Bendungan Teritip di Balikpapan dengan kapasitas 2,43 juta meter kubik.
Ada pula, Embung Aji Raden di Balikpapan dengan kapasitas 0,49 juta meter kubik, Bendungan Samboja di Kutai Kartanegara dengan kapasitas 5,09 juta meter kubik, Intake Kalhol Sungai Mahakam dengan kapasitas 0,02 juta meter kubik, dan Bendungan Lempake di Samarinda dengan kapasitas 0,67 juta meter kubik. (luk)
Sumber: Kementerian PUPR